Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Sumbar yang Bunuh Ibu Kandungnya Diduga Alami Gangguan Jiwa

Kompas.com - 16/08/2021, 18:26 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - MR (27), pria asal Sasak Ranah, Pasisie, Pasaman Barat, Sumatera Barat, yang tega membunuh ibu kandungnya HD (58) dengan sebilah parang diduga mengalami gangguan jiwa.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (15/8/2021) sekitara pukul 22.50 WIB. Jasad korban pertama kali ditemukan adik pelaku berinisial YS (26).

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pasaman Barat AKP Fetrizal mengatakan, dari pengakuan saksi, pelaku diketahui mengalami gangguan jiwa dan pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa HB Saanin Padang.

"Kata saksi dia mengalami gangguan jiwa. Namun saat ini kita belum memeriksa pelaku karena baru saja kita tangkap," kata Fetrizal saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/8/2021).

Baca juga: Gubernur Sumbar dan Wakilnya Beli Mobil Dinas Baru di Tengah Pandemi, Anggota DPRD: Di Mana Rasa Kepeduliannya?

Terkait dari keterangan tersebut, kata Fetrizal pihaknya belum bisa memastikan apakah pelaku benar-benar mengalami gangguan jiwa atau tidak. Sambungnya, yang menentukan itu adalah dokter.

"Belum bisa kita pastikan. Untuk menentukan dia sakit jiwa atau tidak tentu dokter yang bisa memberikan rekomendasinya," jelasnya.

Baca juga: Seorang Pemuda Tega Membunuh Ibunya, Setelah itu Pelaku Malah Asyik Menonton Televisi

Jasad korban ditemukan adik pelaku

Kata Fetrizal, jasadnya ditemukan adik MR yakni YS. Saat itu, YS memanggil ibunya, tapi korban tidak menjawab.

Kemudian, YS masuk ke dalam kamar ibunya dan mendapati sang ibu telah tewas bersimbah darah.

"Dipanggil-panggil tidak menyahut juga sehingga YS menghidupkan lampu kamar yang saat itu sedang dimatikan. Saksi terkejut mendapati ibunya sudah bersimbah darah dan tidak bernyawa lagi," ujarnya.

Baca juga: Pelaku Perempuan Mengaku Ketagihan Seks, Sepekan Bisa Berhubungan Badan dengan 5 Pria Berbeda

Usai bunuh ibu pelaku nonton televisi

Setelah itu, YS memanggil suaminya YE (27) untuk meminta pertolongan, namun ternyata ibunya sudah meninggal dunia.

Sementara pelaku MR, sambung Fetrizal, sedang menonton televisi dan di sampingnya ada parang yang sudah berlumuran darah.

"Usai menggorok ibunya, pelaku menonton televisi," ungkapnya.

Baca juga: Pemulung yang Cabuli Anak Berkebutuhan Khusus Terancam 15 Tahun Penjara

 

(Penulis : Kontributor Padang, Perdana Putra | Editor : I Kadek Wira Aditya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com