Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Feri 2 Bulan Keliling Bandung untuk Dapatkan Vaksin, Baru Hari Ini Bisa Disuntik

Kompas.com - 16/08/2021, 14:43 WIB
Reni Susanti,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Muhammad Feri (23) menceritakan perjuangannya selama dua bulan untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

"Saya sudah lama nyari. Datang ke beberapa tempat di Kota Bandung, keliling-keliling, tapi enggak pernah dapat," ujar Feri saat ditemui di Sentra Vaksinasi Alana di Antapani, Bandung, Jawa Barat, Senin (16/8/2021).

Baca juga: Mimpi Kristina Jadi Paskibraka di Istana Buyar karena Dibilang Positif Covid-19, Penggantinya Tak Ada di Rangking

Setidaknya ia datang ke empat tempat berbeda selama dua bulan ini.

Baca juga: Kau Polisi Kan, Jangan Kurang Ajar, Kulaporkan Nanti ke Kapolda, Enggak Bisa Menghargai Sesama!

 

Pertama, ke Jalan Subang. Namun, ternyata vaksin hanya untuk orang-orang yang bekerja di perusahaan, sedangkan dirinya datang atas nama perorangan.

Kemudian ia mencari di sekitar Gasmin (Gasibu Mini). Di lokasi itu tidak dibuka vaksinasi untuk umum.

"Yang di Gasmin ini harus pakai KTP domisili. Jadi saya enggak bisa ikut," ujar pria lulusan STIE Ekuitas ini menjelaskan.

Lalu ia datang ke daerah di dekat SMAN 16 Bandung, tetapi kembali gagal. Saat itu ia gagal mendapatkan vaksin karena stok habis.

Terakhir, dia mendaftar di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga). Lagi-lagi ia gagal mendapatkan vaksin Covid-19 karena terlambat mendaftar.

Kemudian belum lama ini, dia mendapatkan informasi dari grup WhatsApp dan spanduk tentang sentra vaksinasi Alana.

Tanpa pikir panjang, pagi-pagi Feri langsung datang ke lokasi, tanpa mendaftar ke RT atau RW.

"Alhamdulillah akhirnya saya divaksin. Saya dapat vaksin AstraZeneca," tutur warga Antapani Wetan ini.

Ia mengaku sangat ingin mendapatkan vaksin Covid-19 karena akan membantunya di masa pandemi. Feri ingin Indonesia segera mendapatkan herd immunity.

Selain itu, ia juga memerlukan sertifikat vaksin untuk mengurus beberapa berkas administrasi.

"Saya lagi ngurus SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian). Kata temanku untuk mengurus SKCK harus mengantongi sertifikat vaksin," ucap dia.

Sebenarnya, Feri sudah dijadwalkan untuk divaksin dari RW tempatnya tinggal. Namun, karena terlalu lama yaitu di bulan Oktober, dia akhirnya sengaja berkeliling mencari lokasi lain.

Sementara warga lainnya, Eka (52), mengaku mendaftar vaksin lewat RT dan RW.

Dari puskesmas setempat, ia dijadwalkan untuk divaksin di Antapani.

Pemilik Klinik Alana, Lisa Yunisia, mengatakan, setiap hari Senin dan Kamis pihaknya membuka vaksinasi Covid-19 untuk umum.

"Kami ingin membantu program pemerintah dalam percepatan vaksinasi," ucap Lisa.

Selain itu, untuk beberapa bulan ke depan, dia menyiapkan sentra vaksinasi di mana yang diutamakan warga sekitar Antapani.

Vaksin yang digunakan di lokasi ini beberapa waktu lalu adalah Sinovac. Namun, kini vaksin yang diberikan AstraZeneca.

"Responsnya masyarakat senang. Beberapa waktu lalu ada yang go show, dia ingin segera mendapatkan vaksin Covid-19. Karena jadwalnya masih lama sekitar Oktober 2021," ucap Lisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com