Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Pakai Pakaian Adat, Pegiat Budaya: Masyarakat Baduy Merasa Terhormat

Kompas.com - 16/08/2021, 14:09 WIB
Rasyid Ridho,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Pegiat budaya Suku Baduy, Uday Suhada mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang mengenakan pakaian adat Suku Baduy saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI.

Menurut Uday, masyarakat Baduy merasa terhormat karena pakaian adat mereka dikenakan oleh seorang presiden.

"Tentu saja masyarakat adat Baduy merasa terhormat karena pakaian adat mereka dikenakan oleh Kepala Negara di ajang Sidang Paripurna MPR RI. Setidaknya ada kebanggaan bagi mereka, bahwa eksistensi masyarakat Baduy diakui," kata Uday saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/8/2021).

Baca juga: Cerita Kepala Desa Saat Jokowi Pesan Pakaian Adat Baduy untuk Digunakan Saat Sidang MPR

Dia pun berharap, Jokowi dapat menyempatkan waktu untuk bertemu langsung masyarakat Baduy.

"Pak Presiden belum sempat berkunjung langsung ke sana (Baduy), mudah-mudahan Beliau bisa sisihkan waktu untuk menyapa langsung masyarakat Baduy," ujar Uday.

Menurut Uday,  banyak kearifan lokal yang patut diteladani oleh masyarakat Indonesia, mulai dari budaya, tradisi hingga kehidupan dari urang kanekes.

"Kita harus belajar soal kemandirian pangan, soal menjaga, bahkan hidup menyatu dengan alam, soal keteraturan sosial, soal penegakan hukum dan lainnya," kata Uday.

Pekerjaan rumah pemerintah

Namun, ada sejumlah masalah yang dihadapi masyarakat Baduy saat ini, yakni soal kolom KTP yang masih dikosongkan atau diisi dengan agama lain.

"Padahal agama atau kepercayaan mereka adalah Sunda Wiwitan," kata Uday.

Baca juga: Sebelumnya Nol Kasus, 2 Orang Warga Baduy Positif Covid-19

 

Selain itu, persoalan keterbatasan lahan suku Baduy di tanah leluhurnya.

Menurut Uday, persoalan keterbatasan lahan muncul karena jumlah penduduk semakin bertambah.

Saat ini, menurut Uday, sudah ada sekitar 14.600 jiwa yang tersebar di 68 kampung.

Sebanyak 3 di antaranya adalah kampung Baduy Dalam (Cibeo, Cikeusik dan Cikartawana).

Seperti diketahui, luas tanah ulayat Baduy 5.101,85 hektar.

Seluas 3.000 hektar di antaranya dijadikan hutan tutupan.

Sedangkan perkampungan, huma dan hutan produksi hanya 2.000 hektar.

"Keluhan ini sudah disampaikan oleh para pemangku adat ke Pemda setempat, tapi terkendala, karena hal itu menjadi kewenangan pemerintah pusat," kata Uday.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com