Hadir saat ekosistem digital matang
Melita, pendiri Waruung.com lainnya mengaku beruntung usaha yang dibuatnya bisa berkembang pesat. Ia merasa beruntung karena memulai usaha ini ketika masyarakat daerahnya sudah banyak yang melek internet.
"Tanpa internet peluang seperti ini tak akan ada. Alhamdulillah kami hadir saat orang udah tahu internet dan teknologi di dalamnya," kata dia.
Menurutnya, usaha semacam ini memiliki peluang tinggi di daerah-daerah yang jauh dari kota besar. Sebab, perusahaan-perusahaan besar jasa ojek dan kurir biasanya baru ada di kota-kota besar.
"Anak muda di daerah harusnya bisa memanfaatkan peluang itu," katanya.
Ke depan, mereka ingin usahanya merambah kecamatan lain di Banyuwangi dan mengembangkan aplikasi.
Saat ini, sistem pemesanan masih secara manual dengan aplikasi pesan WhatsApp. Wilayah jangkauan juga masih berada di Kecamatan Siliragung dan Pesanggaran.
Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Banyuwangi Budi Santoso menyebut pemuda memang harus menyadari pentingnya internet untuk meningkatkan kualitas kehidupan. Maka itu, infrastruktur digital perlu dibangun dan dikembangkan.
Banyuwangi, kata dia, memiliki program smart kampung. Pelayanan masyarakat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informatika. Hal ini menurutnya menjadi daya ungkit tingkat melek internet di Banyuwangi tinggi.
Jaringan-jaringan WiFi gratis juga disebar hampir di 1.000 titik tempat umum di Banyuwangi. Selain itu 189 desa di Banyuwangi sudah terhubung internet berbasis serat optik atau fiber optik.
"Ada program Banyuwangi smart kampung, yakni membangun dari desa dengan IT. Ini menjadi daya ungkit yang kuat mengapa masyarakat melek internetnya tinggi," kata dia.
Selain itu, Pemkab Banyuwangi sejak lama mengajak anak muda untuk berani berinovasi di bidangnya masing-masing. Salah satu caranya menggunakan teknologi.
Apa yang dilakukan Santi dan dua kawannya, kata Budi, juga banyak dilakukan pemuda lain di seluruh Banyuwangi.
Menurutnya, dengan kekuatan teknologi informasi, peran anak muda bisa membantu mendorong perubahan positif di masyarakat. Salah satu upaya terbaru yang dilakukan yakni mengadakan program Jagoan Bisnis yang diinisiasi Dinas Pemuda Pemuda dan Olah Raga Banyuwangi.
Baca juga: Kisah Sukses Beni Berdayakan Petani Lemon Banyuwangi, Olah Sari Lemon Beromzet Rp 10 Juta Sebulan
Jagoan Bisnis
Jagoan Bisnis merupakan program untuk mencetak ratusan anak muda Banyuwangi menjadi pengusaha muda.
Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Banyuwangi Zen Kostolani mengatakan pendaftar program ini sebanyak 555 orang. Setelah seleksi, ada 99 anak muda yang tergabung dalam 33 tim yang lolos dalam program ini.
Menariknya, mereka yang mendaftar sebagian besar terkait teknologi digital.
"Program ini untuk melatih pemuda agar terampil berbisnis saat pandemi dan era globalisasi termasuk kemajuan perkembangan teknologi digital," kata Zen.
Dalam program ini tim yang lolos akan mendapatkan mentor mengembangkan usahan dan beradaptasi di era pandemi dan kemajuan teknologi digital.
"Harapannya mereka bisa bersaing di tingkat nasional hingga dunia," kata dia.
Peserta dari Jagoan Bisnis ini misalnya Hoki Smartlamp yakni produksi lampu hias berbasis internet of things. Bahan dasarnya bambu dan kayu yang bermotif unik khas Banyuwangi seperti motif Gajah Oling.
Usaha ini didirikan 2020 yang idenya berasal dari potensi kreativitas masyarakat di Kalipuro, Banyuwangi dalam pembuatan kerajinan lampu. Lalu dipadukan dengan teknologi informasi terbaru yang menghasilkan produk unik.
"Cara kerjanya dengan mengoneksikan aplikasi lampu di smartphone dengan WiFi di rumah pribadi sehingga bisa saling terhubung guna mengontrol lampu hias tersebut," kata CEO Hoki Smartlamp, Muhammad Abdul Rohman.
Usaha ini digawangi enam pemuda dan penjualan dilakukan secara online dan offline dan bekerjasama dengan dua pusat oleh-oleh di Banyuwangi.
Peserta lainnya yakni Growbuck.id yang bergerak di bidang jasa layanan manajemen peningkatan kualitas kinerja dan produk pelaku UMKM.
Mereka membuat jasa pembuatan perangkat usaha secara fisik seperti gerobak, perlengkapan berjualan, dan jasa desain interior ataupun exterior. Selain itu, pelatihan untuk UMKM terkait branding dan bagaimana cara membuat insight yang menarik baik itu foto, video dan juga penulisan terkait produk usaha.
"Kami masih tahap pengembangan produk usaha dan kebetulan ikut Jagoan Bisnis. Goals terdekat kami fokus memberikan layanan kepada beberapa UMKM yang sudah menjadi mitra kami," kata salah satu pendiri, Growbuck.id, Kresna Bayu C Gumelar (26), asal Desa Sempu, Banyuwangi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.