Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Hendrikus, ASN di Sikka yang Isi Waktu Luang dengan Bertani Hortikultura, Raup Omzet Jutaan Rupiah

Kompas.com - 16/08/2021, 10:59 WIB
Nansianus Taris,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Sudah punya pelanggan tetap

Hendrik menuturkan, sejak tahun 2019 hingga sekarang, ia mempunyai pelanggan tetap. Karena itu, sayur-sayurannya jika sudah panen, jarang masuk ke pasar.

"Kami jual secara online. Kami pakai sistem antar langsung kepada para pelanggan tetap. Mereka pesan kami antar," tuturnya.

Selain sayur, di lahannya itu, ia juga menanam cabai kecil.

Kini, dengan adanya pembatasan kegiatan masyarakat akibat Covid-19 atau dikenal dengan PPKM, kapal logistik dari Makassar dan Pulau Jawa jarang masuk ke Maumere. Harga jual cabai kecil menjadi tinggi, sekilo mencapai Rp 95.000.

Cabai rawit di pasaran 1 kilo sudah bisa mendekati Rp.100.00. Jika diusahakan oleh petani dalam jumlah banyak, berarti petani punya pendapatan besar.

Baca juga: Kisah Rohadi, Difabel Pembuat Springbed, Terdampak Pandemi dan Beralih Rakit Truk Mainan

Dengan harga yang cukup tinggi itu, ia menanam cabai sebanyak 1.700 pohon. Saat ini sudah panen ketiga kalinya dengan harga bervariasi. Satu minggu terakhir ini, harga jual mencapai Rp 95.000.

"Harganya tinggi dan stabil. Makanya saya fokus menanam cabai kecil dan sayur-sayur tertentu saja," katanya.

Hendrik mengaku, setiap mendekati musim panen, sudah pasti ada pengepul cabai yang datang ke kebun.

Jika harga beli pengepul bagus, cabai rawit ini akan dijual. Jika tidak, ia lebih memilih menjualnya ke pasar.

Selama ini, ia mengaku, tidak sulit mendapatkan pembeli bahkan ada yang langsung mendatangi kebunnya saat panen tiba.

Mempekerjakan orang

Ilustrasi bercocok tanam, pupuk alami, pupuk tanamanShutterstock Ilustrasi bercocok tanam, pupuk alami, pupuk tanaman

Hendrik menceritakan, kini ia memberdayakan 6 orang yang merupakan petani di di Desa Kolisia untuk membantunya merawat sayur-sayuran dan cabai di lahannya itu.

Keuntungan dari hasil penjualan tanaman yang dipanen dibagi bersama dengan para petani yang membantunya.

Hendrik menuturkan, pengeluaran untuk mengolah dan merawat sayur dan cabai itu tidak begitu besar. Apalagi harga bibit mudah didapatkan di toko dengan harga yang ramah kantong.

Pengeluaran yang cukup besar yakni untuk tenaga yang membantu mengolah lahan serta sewa traktor.

Untuk menghemat biaya dan menghasilkan sayur dan cabai sehat, ia menggunakan pupuk organik berupa kotoran sapi dan beberapa pupuk organik.

Untuk pengairan tanaman, di lahan sewaan tersebut, terdapat sumur bor, sehingga kebutuhan air bagi tanaman mencukupi.

Impian punya kebun agrowisata

Ilustrasi sayur-sayuran.(Dok. Freepik/gpointstudio) Ilustrasi sayur-sayuran.

Hendrik mengungkapkan, ia sengaja memilih usaha pertanian hortikultura karena usaha itu sangat menjanjikan dari segi pendapatan.

Selain itu, melalui usaha bertani hortikultura, dirinya ingin memotivasi kaum muda untuk berani menekuni diri menjadi petani. Sekarang, pertanian itu sektor yang menjanjikan.

"Bagi kaum muda, tidak perlu malu untuk menjadi petani. Kuncinya ada niat dan berani memulai berusaha. Kalau kita tekun, pasti kita mendapatkan hasil yang maksimal," ujarnya.

Ia juga mempunyai impian untuk menjadikan kebun hortikulturanya itu jadi kebun agrowisata.

"Saya rencana untuk menyewa lahan yang lebih luas lagi untuk bertani hortikultura sekaligus kebun agrowisata. Ada sayur, buah, dan bunga-bunga ditata dengan indah. Biar mengundang orang datang. Saat berwisata ke kebun saya, pengunjung bisa membeli sayur, buah dan lombok," ungkap Hendrik.

Ia menyebutkan, setahun sayur-sayuran dan cabai bisa dipanen tujuh sampai delapan kali.

"Sekali panen, hasilnya Rp 4 juta sampai Rp. 5 juta. Tergantung harga di pasaran. Tinggal hitung. Hasilnya, satu tahun bisa puluhan juta rupiah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com