Dalam klarifikasinya, Joko menyampaikan permintaan maaf.
Pernyataan itu sebuah guyonan. Pihaknya meminta agar masyarakat mendengarkan pernyataannya secara lengkap.
"Itu guyonan. Makanya yang hadir semuanya tertawa. Oleh sebab itu, tolong jangan disalahpahami. Saya minta maaf," kata Joko.
Ketika dikonfirmasi, Joko menjelaskan bahwa tujuan dari pernyataannya itu bukan menyuruh mencuri dalam arti yang sesungguhnya.
Baca juga: Bentak Kapolsek, Kades: Saya Pejabat Politik, Melaksanakan Perintah Anggota DPRD Sumenep
Namun, memotivasi para kades untuk lebih maksimal lagi dalam menyukseskan vaksinasi di desanya masing-masing.
Sebab, selama ini banyak warga yang lebih percaya hoaks daripada informasi yang benar tentang vaksinasi.
Akibatnya, vaksinasi di daerahnya banyak ditolak oleh masyarakat.
"Kades itu punya kartu As warga. Seperti kades melayani orang sakit, kades melayani orang meninggal, kades membantu mencari orang hilang. Jadi kartu As itu yang mencuri perhatian rakyat," ungkap Joko melalui telepon seluler.
Joko meminta kepada masyarakat agar video yang sudah dipotong itu jangan diviralkan lagi karena itu tidak benar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.