UNGARAN, KOMPAS.com - Warga terdampak pembangunan Bendungan Jragung di Dusun Kedungglatik, Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, resah menanti relokasi.
Kepala Dusun Kedungglatik Taswanto mengatakan, wilayah tempat tinggal warga berada di lokasi terpencil.
"Kami memang tinggal di pelosok dan butuh kepastian soal relokasi. Karenanya kami setuju untuk direlokasi, mau diganti dan dibangunkan rumah di lokasi tertentu atau rumah dibeli pemerintah, kami akan patuh selama tidak merugikan," jelasnya, Minggu (15/8/2021).
Baca juga: Sudah 7 Bulan, Korban Longsor Sumedang Belum Terima Kepastian Relokasi
Taswanto mengungkapkan, di Kedungglatik ada 90 rumah dengan 120 kepala keluarga (KK).
"Satu rumah ada yang dihuni beberapa keluarga. Kami kebanyakan bekerja sebagai petani, hanya beberapa yang bekerja di luar daerah," ungkapnya.
Dia menambahkan, seluruh warga setuju dengan pembangunan bendungan tersebut.
"Tapi sampai saat ini belum ada lagi sosialisasi lanjutan. Kami butuh kepastian soal relokasi tersebut," kata Taswanto.
Dengan relokasi ke lokasi tempat tinggal baru, warga berharap ada kehidupan baru yang lebih layak.
"Terpenting adalah akses yang mudah, transportasi juga gampang, sehingga anak-anak kami kehidupannya akan lebih baik lagi," tegas Kaswanto.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bondan Marutohening mengatakan, kondisi masyarakat Kedungglatik saat ini memprihatikan karena mereka tak lagi memiliki mata pencaharian.
"Mereka biasa mengerjakan tanah Perhutani yang dikerjasamakan dengan warga, namun saat ini karena pembangunan bendungan sudah dimulai, ya warga menganggur," paparnya.
Mengenai relokasi, Bondan mengungkapkan, sampai saat ini belum ada kejelasan.
"Mungkin dari BBWS masih melakukan penghitungan besarnya luasan tanah warga yang terdampak pembangunan bendungan," terangnya.
Baca juga: Jenuh Menunggu Relokasi, Pengungsi Tanah Bergerak di Sukabumi Pulang ke Rumah
Bondan mengatakan, untuk wilayah Dusun Borangan dan Sapen, yang terdampak pembangunan bendungan adalah lahan perkebunan.
"Kalau di sana tidak ada masalah, dan warga sudah mendapat ganti untung sehingga cukup puas. Kalau di Kedungglatik ini yang terkena permukiman," paparnya.