BATAM, KOMPAS.com – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyampaikan bahwa penerapan PPKM level IV di Kepulauan Riau (Kepri) sudah menunjukkan hasil yang diharapkan.
Saat ini angka kasus positif Covid-19 harian di Kepri semakin menurun dibandingkan beberapa minggu lalu.
Beberapa indikator seperti kasus aktif harian positif Covid-19, kasus meninggal dan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) rumah sakit terus memperlihatkan tren penurunan.
"Penerapan PPKM ini memang berhasil secara signifikan menurunkan fluktuasi pandemi Covid-19 di Kepri, dengan tren penyebaran yang semakin rendah kami akan terus berupaya menekan tujuh kabupaten kota sampai ke level 2," kata Ansar melalui telepon, Minggu (15/8/2021) malam.
Baca juga: Tanpa Syarat KTP atau KK, BIN Kepri Bagikan Sembako Cuma-cuma ke Warga Kampung Bagan
Berdasarkan data dari Dinkes Kepri, menunjukkan pada tanggal 15 Agustus kasus positif harian di Kepri ada di angka 212 kasus, jauh menurun dibandingkan hari-hari sebelumnya yang tercatat sampai angka 700-an kasus positif harian.
Sementara angka persentase BOR rumah sakit juga sudah jauh menurun dari 70 persen pada Juli 2021 lalu ke 40 persen Agustus 2021 ini.
Baca juga: Ini Syarat Masuk Kepri lewat Jalur Laut dan Udara Selama PPKM Level 3
Kemudian, pada rapat yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur Ansar memaparkan capaian vaksinasi di Kepri sampai dengan Sabtu (14/8/2021) sudah tercapai 71,01 persen atau 975.206 orang untuk dosis I.
Dan sisa yang belum tervaksinasi sebanyak 398.166 orang. Kepulauan Riau tercatat sebagai provinsi di pulau Sumatera dengan capaian vaksinasi tertinggi.
"Sekarang kami juga sedang memvaksin booster untuk nakes supaya mereka lebih terlindungi," papar Ansar.
Dibagian lain, melalui keterangan tertulis, Menko Airlangga mengatakan saat ini mobilisasi masyarakat di wilayah Sumatera masih belum relatif menurun. Di wilayah yang menerapkan PPKM level IV, hanya 11 kabupaten kota yang mengalami penurunan tingkat mobilitas di atas 15 persen, sisanya 9 kabupaten kota masih terdapat peningkatan mobilitas.
"Ini yang harus diwaspadai, karena Sumatera menyumbang angka empat belas persen dari total akumulasi kasus aktif secara nasional," kata Airlangga.