Tanggapan BKSDA
Saat dikonfirmasi, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu - Lampung, Donal Hutasoit membenarkan rencana pelepasliaran harimau tersebut.
“Iya, benar. Dikembalikan ke habitatnya. Dari habitatnya terjerat, diobati, dirawat, dan sudah sembuh dikembalikan lagi ke habitatnya,” kata Donal saat dihubungi.
Rencananya, Batua akan dilepasliarkan di Wilayah II Bengkunat, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) pada Senin (16/8/2021).
Pelepasliaran satwa ini secara seremoni rencananya akan dihadiri Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, dan para pemangku kepentingan lainnya.
Donal mengatakan, keyakinan Batua bisa bertahan hidup meski kaki depannya buntung itu setelah tim dokter menyatakan bahwa harimau nahas itu dalam kondisi sehat.
"Ada empat dokter hewan sudah memeriksa, kondisinya sehat. Habitatnya juga sudah dipersiapkan," kata Donal.
Selain itu, lokasi pelepasliaran juga sudah dikaji untuk menjamin Batua bisa bertahan hidup.
"Pasca ini (pelepasliaran), ada tim yang memantau. Untuk Kyai Batua sendiri dipasang GPS Collar untuk memantau pergerakan dia kemana," kata Donal.
Diketahui, Kyai Batua mengalami cacat permanen setelah kaki depan sebelah kanan harus diamputasi.
Kaki harimau itu terkena jerat para pemburu, hingga membusuk dan harus diamputasi agar luka busuk tidak menyebar.
Selain itu, ada bekas luka di perut Kyai Batua yang membuat bagian tubuh tersebut tak lagi ditumbuhi bulu. Gigi taring atas Harimau itu juga patah dan ada tiga lubang luka di beberapa bagian tubuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.