KOMPAS.com– Sunarip, warga RT 07 RW 02 Dusun Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo akhirnya mau divaksin setelah 21 tahun tak mau disuntik karena takut jarum suntik. Dia mau divaksin karena mematuhi kebijakan pemerintah.
Sopir jip ini mengaku sudah divaksin dua kali. Harapannya biar kebal dari virus corona dan nanti pariwisata bisa beroperasi kembali.
Sebab, banyak warga desa dan pelaku wisata yang mengeluh dengan kondisi pandemi saat ini.
“Kalau diteruskan wisata dibuka tanpa ikut vaksin, kan bahaya juga ke pelaku wisata. Wisata dibuka, pelaku wisata malah kena virus jika tak divaksin. Menurut saya, kami mendukung vaksinasi ini. Kami inginnya wisata dibuka dengan prokes. Bahaya jika ketularan virus dari tamu. Makanya kami minat divaksin,” ujar Sunarip kepada KOMPAS.com.
Baca juga: Sukses Desa Ngadisari, dalam 4 Hari 100 Persen Warga Suku Tengger Telah Divaksin Covid-19
Dia bersama istri dan anak remajanya sudah divaksin. Awalnya, anaknya tidak bisa divaksin karena usia. Setelah datang vaksin baru yang bisa diinjeksi ke anak remaja, anaknya pun sudah divaksin.
Sunarip sesungguhnya takut disuntik. Namun setelah perangkat desa meyakinkan dan mengajaknya ikut vaksinasi, akhirnya ikut serta. Padahal dia sudah 21 tahun tidak disuntik karena takut.
"Yang ngajak saya vaksin adalah pemerintah desa. Sebenarnya saya takut disuntik. Kalau gak divaksin, kami salah. Akhirnya saya memberanikan diri agar tubuh kebal dari corona. Kira-kira sudah 21 tahun saya takut disuntik. Demi lekas berakhirnya pandemi ini saya berani disuntik vaksin. Saya juga pelaku wisata dan berharap agar pandemi ini cepat berlalu sehingga ekonomi dan parawisata bisa pulih kembali," tutur Sunarip,
Sukses
Pemerintah Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, sukses memvaksin warganya 100 persen pada Sabtu (14/8/2021).
Satgas Penanganan Covid-19 desa setempat hanya butuh 4 hari baik dosis I dan II.
Banyak cerita dan tantangan untuk mencapainya. Butuh komunikasi dan sikap telaten untuk membujuk masyarakat.
Pengaruh tokoh sesepuh Tengger tak bisa dipungkiri. RT 1 hingga RT 21 tak luput dari sasaran sosialisasi. Warga yang takut jarum suntik selama 21 tahun, rela disuntik vaksin.
Baca juga: Jenazah KGPAA Mangkunegara IX Dimakamkan dengan Kenakan Pakaian Kebesaran
Kepala Desa Ngadisari, Sri Wahayu mengatakan, jumlah total warga yang sudah divaksin pada dosis satu dan dua sebanyak 1.745 warga.
Mereka semua divaksin di satu tempat, terpusat di pendopo Desa Ngadisari yang langsung berhadapan dengan Gunung Bromo.
Sri membeberkan bagaimana Desa Ngadisari sukses memvaksin seluruh warganya yang beragama Hindu Tengger.