Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Rohadi, Difabel Pembuat Springbed, Terdampak Pandemi dan Beralih Rakit Truk Mainan

Kompas.com - 15/08/2021, 14:13 WIB
Dian Ade Permana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Dengan menggunakan kursi roda, Rohadi (40) warga Lemahireng, Bergas, Kabupaten Semarang bergegas masuk ke halaman kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Semarang.

Penyandang disabilitas tersebut menjadi salah satu penerima bantuan sembako sebagai warga terdampak Covid-19.

Rohadi mengalami keterbatasan fisik sejak berusia dua tahun.

Saat itu dia menderita polio dan tidak mendapat perawatan dengan baik.

"Ini adalah kehendak Tuhan, jadi ya apa pun keadaannya saya bersyukur," ungkapnya.

Baca juga: Kisah Pilu di Balik Aksi Rusman di Jalanan Madiun, Di-PHK Sepihak dan Harus Hidupi 4 Anak

Dari pembuat springbed beralih rakit truk mainan

Sebelum pandemi, Rohadi bekerja sebagai pembuat springbed.

"Namun karena pandemi, saya tidak lagi membuat springbed. Penjualannya susah laku," jelasnya, Minggu (15/8/2021).

Karena tak lagi memiliki penghasilan, Rohadi tak lagi membuat springbed dan beralih membuat truk mainan.

"Dulu springbed sebulan bisa laku satu, harganya Rp 3,5 juta. Kalau truk oleng mainan itu harganya dari Rp 50.000 hingga Rp 160.000 tergantung ukuran dan kelengkapan," kata Rohadi.

Dengan membuat truk oleng tersebut, meski penghasilannya tak sebanyak saat membuat springbed, Rohadi mengaku masih memiliki penghasilan.

"Ya memang penghasilan turun, tapi yang terpenting masih mendapat pemasukan," paparnya.

Baca juga: Kisah Sugeng, Difabel Asal Kendal, Bangkit Merakit Alat Roasting Kopi Saat Usaha Modifikasi Motornya Ambruk Selama PPKM

Rohadi mengaku, truk buatannya diberi merk Kasmaran Oleng.

"Pemasaran sudah lumayan, sudah ada pembeli sampai Sukoharjo juga. Tapi ini kita sedang menyiapkan cara pengiriman agar truk tidak rusak sampai di lokasi, karena kita ada yang dilengkapi sound system juga," ungkapnya.

Keunggulan truk buatannya, lanjut Rohadi, bahan yang digunakan adalah sisa dari pembuatan mebel.

"Jadi memang secara kualitas siap bersaing, karena yang digunakan barang sisa, bukan barang bekas. Sehingga lebih awet dan garapannya rapi," ungkapnya.

Baca juga: Kisah Zasa, Gadis Difabel Asal NTT yang Berprestasi di Kancah Internasional

Rohadi mengungkapkan pembuatan truk oleng tidak membutuhkan waktu lama.

"Kalau ada contohnya dan modelnya, termasuk aksesorisnya, maka lebih cepat karena tinggal mengembangkan sesuai permintaan pemesan," paparnya.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan, penyandang disabilitas termasuk kelompok rawan terdampak Covid-19.

"Semoga peraturan Inmendagri mendatang ada kelonggaran agar perekonomian masyarakat kembali bangkit," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat 'Long Weekend'

Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat "Long Weekend"

Regional
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Regional
Berawal dari Rebutan Lahan, Peternak Bebek di Klaten Tewas Usai Adu Jotos dengan Rekannya

Berawal dari Rebutan Lahan, Peternak Bebek di Klaten Tewas Usai Adu Jotos dengan Rekannya

Regional
Prabowo Dorong Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono Maju Pilgub Jateng

Prabowo Dorong Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono Maju Pilgub Jateng

Regional
Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Regional
Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Regional
Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Regional
Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com