Rohadi mengaku, truk buatannya diberi merk Kasmaran Oleng.
"Pemasaran sudah lumayan, sudah ada pembeli sampai Sukoharjo juga. Tapi ini kita sedang menyiapkan cara pengiriman agar truk tidak rusak sampai di lokasi, karena kita ada yang dilengkapi sound system juga," ungkapnya.
Keunggulan truk buatannya, lanjut Rohadi, bahan yang digunakan adalah sisa dari pembuatan mebel.
"Jadi memang secara kualitas siap bersaing, karena yang digunakan barang sisa, bukan barang bekas. Sehingga lebih awet dan garapannya rapi," ungkapnya.
Baca juga: Kisah Zasa, Gadis Difabel Asal NTT yang Berprestasi di Kancah Internasional
Rohadi mengungkapkan pembuatan truk oleng tidak membutuhkan waktu lama.
"Kalau ada contohnya dan modelnya, termasuk aksesorisnya, maka lebih cepat karena tinggal mengembangkan sesuai permintaan pemesan," paparnya.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan, penyandang disabilitas termasuk kelompok rawan terdampak Covid-19.
"Semoga peraturan Inmendagri mendatang ada kelonggaran agar perekonomian masyarakat kembali bangkit," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.