KOMPAS.com - Polisi menangkap lima orang terduga pelaku penipuan dengan modus meminta bantuan menggunakan kop surat bertanda tangan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah.
Kelima pelaku yakni berinisial D (46), DS (51), DM (36) yang ketiganya berasal dari Jawa. Kemudian, MR (50) dan A (36) yang keduanya berasal dari Makassar.
Para pelaku ini meminta uang kepada sejumlah pengusaha, pihak kampus, dan lainnya dengan alasan untuk pembuatan majalah tentang profil Sumbar.
Baca juga: Berbekal Surat Gubernur Sumbar, 5 Terduga Penipu Raup Uang hingga Rp 170 Juta
Puluhan pengusaha dan pihak kampus telah menyerahkan uang ke rekening pribadi mereka dengan total Rp 170 juta.
"Mereka kita amankan pada Jumat (13/8/2021) saat transaksi di sebuah tempat dan kemudian dibawa ke Mapolresta untuk dimintai keterangan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Padang Kompol Rico Fernanda yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (14/8/2021).
Dikutip dari TribunPadang.com, kata Rico, mereka ditangkap setelah pihaknya mendapat laporan dari pemilik restoran yang diberikan selembar surat yang isinya dari Gubernur Sumbar.
Baca juga: Suplai Terputus, Rumah Sakit di Sumbar Kekurangan Oksigen
Dalam surat tersebut, sambungnya, tertulis untuk penerbitan buku tentang profil "Sumatera Barat Provinsi Madani, Unggul, dan Berkelanjutan".
"Kemudian dari pelaku usaha atau pemilik restoran ini menghubungi kami (Polresta Padang), karena dia mencurigai bahwa uang yang ditransfer masuk ke rekening pribadi," kata Rico dikutip dari TribunPadang.com.
Masih kata Rico, mereka diduga melakukan penipuan dengan memanfaatkan surat dari Gubernur Sumbar yang memiliki kop dan ditandatangani Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah.
"Selain itu juga ada surat yang memiliki kop dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar," ungkapnya.
Baca juga: Polwan Bentak Bhabinkamtibmas di Pos Penyekatan, Ini Faktanya
Kata Rico, modus yang dilakukan para terduga pelaku yakni dengan minta bantaun untuk pembuatan majalah.
"Modusnya, pelaku menyebarkan selebaran atau surat dari Bapak Mahyeldi Ansharullah yang isinya meminta bantuan untuk pembuatan buku atau majalah tentang profil Sumatera Barat," ujarya dikutip dari TribunPadang.com.
Baca juga: Kronologi Seorang Pria Aniaya Bocah 12 Tahun, Viral di Medsos, Pelaku Ditangkap
Sambung Rico, dari pengakuan kelima pelaku mereka mengaku mendapat persetujuan dari Bappeda dan Gubernur Sumbar Mahyedi.
"Pengakuan mereka surat dari gubernur dan Bappeda itu asli. Tapi kita tidak percaya begitu saja, akan kita cek," ujarnya.
Terkait dengan itu, lanjut Rico, pihaknya akan memanggil pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar untuk mengecek kebenarannya tersebut.
"Jika itu palsu, tentu akan kita jerat dengan pasal penipuan," tegasnya.
Baca juga: Pengakuan Anak Akidi Tio di Jakarta Saat Diperiksa Polda Sumsel soal Sumbangan Rp 2 Triliun
Terkait dengan surat dari lima terduga pelaku itu, Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Pemprov Sumbar Hefdi mengaku sudah melihatnya.
Namun, lanjutnya, dalam surat itu tidak ada nomornya, pihaknya pun sedang menelusuri kebenaran surat tersebut.
"Sudah saya lihat ada yang mengirim ke saya tadi. Tidak ada nomor suratnya. Kita akan telusuri," kata Hefdi.
Baca juga: Polemik Sumbangan Rp 2 Triliun dari Anak Akidi Tio hingga Polisi Beda Pernyataan
(Penulis : Kontributor Padang, Perdana Putra | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)/TribunPadang.com
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul BREAKING NEWS Gubernur dan Pejabat Sumbar Diduga Dicatut, Polisi Amankan Kawanan dan Berkas Dokumen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.