KOMPAS.com - Im Yang Tjoe, penulis asal Tegal ini nyaris pupus dari ingatan sejara manusia Indonesia.
Padahal Im Yang Tjoe atau kerap juga ditulis Im Jang Tju adalah penulis pertama riwayat Bung Karno yang berjudul Soekarno Sebagi Manusia.
Dikutip dari National Geographic Indonesia, buku tersebut diterbitkan Boekhandel “Ravena” di Solo pada 1933. Karya Im Yang Tjoe itu sekaligus menjadi penanda biografi pertama Bung Karno sebelum Indonesia lahir.
Bahkan, buku itu telah mempopulerkan nama Bung Karno jauh sebelum Sukarno: An Autobiography as Told to Cindy Adams yang diterbitkan oleh Bobbs-Merrill pada 1965.
Baca juga: Megawati Beberkan Alasan Bung Karno Tak Punya Wapres Selain Bung Hatta
Cynthia "Cindy" Adams dikenal sebagai penulis biografi dan kolumnis asal Manhattan, New York City, Amerika Serikat. Perempuan ini mewawancarai Bung Karno pada awal 1960-an saat Indonesia berusia remaja.
Buku riwayat Soekarno karya Im Yang Tjoe hadir tiga dasawarsa mendahului karya Cindy Adams.
Kendatipun demikian, tampaknya karya Im Yang Tjoe kalah sohor ketimbang karya Cindy Adams. Buku karya Im Yang Tjoe diterbitkan lagi dalam judul yang sama pada 2008, yang ditulis kembali oleh seorang jurnalis senior, Peter A. Rohi.
“Toean, apa-bila ini menusuk perasa’an toean, saja minta ma’af atas dasar bahoea ini boekoe saja toelis aken kegoena’annja rahajat jang toean tjinta, sementara ditoelisnja poen dengen hati soetji dan penoeh penghormatan.”
Im Yang Tjoe menuliskan untaian kata yang ditujukan untuk Ir. Soekarno.
Baca juga: Megawati Beberkan Alasan Bung Karno Tak Punya Wapres Selain Bung Hatta
Sosok Im Yang Tjoe terungkap setelah Myra Sidharta ahli sastra Melayu Tionghoa melakukan penelitian tentang Im Yang Tjoe.
Myra menulis artikel “Tan Hong Boen, man of many faces” untuk majalah Asian Culture yang terbit di Singapura pada 1993.
Myra mengungkapkan bahwa Im Yang Tjoe adalah salah satu dari sekian nama pena milik seorang penulis asal Slawi, Kabupaten Tegal, yang bernama Tan Hong Boen.
Baca juga: Rachmawati dan Patung Pertama Bung Karno di Kota Blitar
Dia adalah anak dari keluarga Tan Boeng Keng di Slawi. Lahir pada Senin, 27 Februari 1905 dan wafat dalam usia 78 tahun pada Kamis, 15 September 1983.
Selain nama Im Yang Tjoe, Tan Hong Boen juga menggunakan nama Ki Hadjar Dharmopralojo dan Ki Hadjar Sukowijono.