KOMPAS.com - Sebuah mobil Toyota Kijang terbakar saat mengisi bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Desa Paberasan, Sumenep, Jawa Timur.
Sebelum terbakar, sempat ada ledakan. Akibat peristiwa ini, pengemudi mobil, Roli Purna Irawan, mengalami luka bakar di bagian wajah, lengan, dan kedua kakinya.
Dari penyelidikan sementara polisi, ledakan diduga disebabkan oleh reaksi listrik yang dipicu dari ponsel korban saat berdering.
Berita populer lainnya adalah seputar dugaan pembobolan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di dalam minimarket di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Akibat peristiwa itu, uang tunai Rp 470 juta yang tersimpan dalam mesin ATM raib.
Pembobolan mesin ATM ini pertama kali diketahui oleh salah seorang karyawan saat hendak membuka minimarket.
Berikut adalah berita populer yang menjadi sorotan pembaca.
Kepala Sub Bagian Humas Kepolisian Resor Sumenep AKP Widiarti mengatakan, peristiwa terbakarnya mobil milik Roni Purna Irawan saat isi BBM diduga dipicu oleh dering ponsel korban.
Berdasar penyelidikan sementara polisi, dering ponsel itu memantik reaksi listrik.
Ditambah lagi saat kejadian tidak ada sirkulasi udara di dalam mobil karena kaca tertutup rapat.
"Kata pemilik mobil, usai isi BBM dan pemiliknya mau masuk, tiba-tiba ada panggilan masuk ke ponselnya lalu terjadi ledakan," ujar Widiarti, Jumat (13/8/2021).
Ledakan membuat kaca pintu mobil bagian depan sisi kanan dan kiri pecah. Termasuk kaca pintu tengah sebelah kiri.
Beruntung, api yang keluar dari dalam mobil tidak menyambar ke properti SPBU lainnya.
Baca selengkapnya: Detik-detik Mobil Terbakar Saat Isi BBM di SPBU, Berawal dari Ponsel Berdering
Uang sebanyak Rp 470 juta yang tersimpan dalam mesin ATM hilang.
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh seorang karyawan bernama Rifki Anggit (25) saat membuka toko.
Rifki mengatakan, awalnya tidak merasa curiga karena rolling door minimarket masih tertutup.
Namun, begitu masuk, mesin ATM dan barang-barang tampak berserakan.
"Saat masuk minimarket itu kok banyak barang yang jatuh, kayak susu. Saya keluar nyalakan lampu, lalu lihat ATM berantakan, atasnya berantakan. Kita takut lari keluar dan lapor polisi," ucapnya, Jumat (13/8/2021).
Baca selengkapnya: Awalnya Cium Bau Kabel Gosong, Karyawan Ini Temukan ATM di Dalam Minimarket Dirusak, Diduga Dibobol Pencuri
Samiyem (80), warga Padukuhan Karangtengah, Kalurahan Karangduwet, Kapanewon Paliyan, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), masih ingat saat Jenderal Soedirman menginap di rumah yang kini dihuninya.
Sewaktu peristiwa itu terjadi, Samiyem masih kecil.
"Tidak berbicara apapun saat itu Pak Dirman, datang jam 16.00 WIB perginya adzan subuh (saat keesokan harinya)," jelasnya, Kamis (12/8/2021).
Ia menuturkan, selama menginap, Jenderal Soedirman tidak banyak bercakap. Orangnya diam dan hanya sesekali mengobrol.
Kedatangan Jenderal Soedirman ke Gunungkidul merupakan bagian dari perang gerilya yang dijalaninya.
Baca selengkapnya: Kisah Pemilik Rumah di Gunungkidul yang Disinggahi Jenderal Soedirman Saat Gerilya: Hanya Mau Dipanggil Kang
ES (39), warga Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya, Jawa Timur, dirawat di rumah sakit akibat terkena dua tembakan.
Tembakan itu diletuskan oleh SY (33) yang merupakan pacar istri ES.
Menurut Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Nico Afianta, peristiwa ini diduga berlatar asmara.
“Motif sementara dari peristiwa penembakan itu, ada hubungan asmara namun kami akan mendalami kembali. Tersangka SY merasa sakit hati setelah diketahui berhubungan dengan istri korban, hingga tersangka melakukan penembakan,” terangnya, Kamis (13/8/2021).
Ternyata, dalam menjalankan aksinya, SY dibantu oleh dua kawannya, yakni DD (34), warga Sukuh Pakis, Kota Surabaya; dan FZ (35), warga Kelurahan Kraton, Kabupaten Bangkalan.
Baca selengkapnya: Kronologi Suami Ditembak Pacar Istri, Anaknya Umur 6 Tahun Menyaksikan Ketakutan
Gunung Lawu kerap kali dikaitkan dengan legenda Prabu Brawijaya V yang merupakan raja terakhir dari Kerajaan Majapahit.
Di salah satu puncak Gunung Lawu, yaitu Hargo Dalem, diyakini sebagai tempat moksa Kanjeng Prabu Bhrawijaya Pamungkas.
Sedangkan di puncak lainnya, yakni Hargo Dumiling, sebagian masyarakat percaya bahwa tempat itu menjadi lokasi pamoksan Ki Sabdopalon.
Menurut legenda, diceritakan bahwa Prabu Brawijaya V menyepi ke Gunung Lawu menjelang runtuhnya Kerajaan Majapahit.
Itu terjadi sekitar abad ke-15 Masehi.
Baca selengkapnya: Gunung Lawu, Tempat Sakral di Tanah Jawa dan Legenda Prabu Brawijaya V
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta | Editor: Setyo Puji, Reza Kurnia Darmawan, Khairina, Robertus Belarminus, Rachmawati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.