YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan tiga generator oksigen untuk kebutuhan pasien Covid-19 dapat digunakan mulai 16 Agustus 2021.
Wakil Sekretariat Satuan Tugas Penanganan Covid-19 DIY, Biwara Yuswantana, mengungkapkan, satu generator oksigen telah tiba di Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BPTTG) di Jalan Kusumanegara, Kota Yogyakarta.
Sedangkan dua generator oksigen lainnya segera menyusul.
"Satu sudah datang, yang dua menyusul rencananya tanggal 16 bisa beroperasi dan akan diresmikan Gubernur DIY," kata dia, Sabtu (14/8/2021).
Baca juga: Suplai Terputus, Rumah Sakit di Sumbar Kekurangan Oksigen
Biwara mengatakan kebutuhan oksigen di DIY saat ini sekitar 47 ton per hari.
Saat ini, jumlah tersebut sudah dipenuhi oleh pemerintah pusat dan perusahaan penyuplai oksigen cair maupun tabung.
Akan tetapi, oksigen generator ini tetap menjadi bagian vital dalam penanganan pasien Covid-19.
Pasalnya, Pemerintah DIY tidak mau kelangkaan oksigen terjadi kembali.
"Karena baru satu yang datang prioritas untuk melayani kebutuhan rumah sakit, kalau ada dua unit bisa beroperasi mungkin baru bisa menyasar masyarakat," kata dia.
Baca juga: Pesawat C295 Bawa Oksigen dan Obat-obatan ke Pangkalpinang, Donasi Mabes Polri
Ia menjelaskan generator oksigen ini berfungsi untuk mengisi tabung oksigen, dalam waktu satu hari generator bisa mengisi sebanyak 500 tabung dengan ukuran 6 meter kubik.
Total, jika memiliki 3 unit oksigen generator, bisa mengisi sebanyak 1.500 tabung.
"Per hari bisa 500 tabung ukuran besar. Kita ketahui kasus memang mulai landai tentu rentetannya dengan kebutuhan oksigen semakin terkondisi dan bisa terlayani," kata dia.
Namun, ia menegaskan Pemerintah DIY tetap melakukan langkah-langkah antisipasi agar tidak terjadi kelangkaan ketersediaan oksigen untuk masyarakat.
"Tetapi tentu kita masih mengantisipasi ke depan supaya ketersediaan oksigen terus bisa dilayani dengan baik," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Satgas Oksigen DI Yogyakarta Tri Saktiyana menyampaikan kebutuhan oksigen di luar Pulau Jawa kini sedang meningkat.
Ia memperkirakan pasokan dari luar Pulau Jawa akan mulai dikurangi untuk saling berbagi.
“Kita harus berbagi suplai oksigen kalau kemarin kita dapat kiriman dari luar Jawa misalnya Sumatera, Kalimantan ini kita siap-siap tidak dapat kiriman dari luar Jawa,” ujarnya saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (9/8/2021).
Baca juga: Anak di Yogyakarta yang Kehilangan Orangtua akibat Covid-19 akan Diasuh di 2 Lokasi Ini
Sedangkan kebutuhan oksigen di DI Yogyakarta kini mulai menurun namun tidak terlalu signifikan karena masih membutuhkan oksigen 50 ton per harinya.
“Kebutuhan kita sudah melandai tetapi tidak tajam menurunnya,” kata dia.
Ditambah sekarang ini Pemerintah DI Yogyakarta memberlakukan pasien isolasi mandiri dengan gejala ringan untuk dipindah ke shelter terpusat.
Sedangkan pasien dengan gejala sedang dirujuk ke fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) sehingga, membutuhkan oksigen.
“Inikan kita punya arah kebijakan yang isoman itu nanti di rawat di isolasi terpusat yang sedang-sedang digeser ke fasyankes kalau sudah begitu kan butuh oksigen sehingga, sudah membaik belum menurun drastis kebutuhan oksigennya masih sekitaran 50 ton per harinya,” jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.