Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Bantu Warga Isoman Sembuh dari Covid-19, Pemkab Wonogiri Perkuat Sensitivitas Sosial Warga

Kompas.com - 14/08/2021, 16:24 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

Sementara, bagi warga di kecamatan lain yang lokasinya jauh dari Gedung PGRI, Pemkab Wonogiri sedang menyiapkan isolasi terpusat berbasis distrik.

Baca juga: Isoman Rawan Tularkan Virus, Pemkab Wonogiri Terapkan Tempat Isolasi Terpadu

Namun, sebelum menyediakan isoter berbasis distrik, Pemkab Wonogiri secara masif menyosialisasikan metode dan strategi isoman.

“Titik lain (isoter) kami persiapkan dengan istilah Aglomerasi Wonogiri. Sebelum termanfaatkan 100 persen, maka hari ini yang diperkuat adalah menyosialisasikan metode atau strategi isoman,” ungkap Jekek.

Bagi Jekek, mendirikan fasilitas isoter adalah hal mudah. Namun, sebelum pembangunan gedung isoter dilakukan, masyarakat harus diedukasi terkait maksud dan tujuan strategi isoman ke isoter.

“Kami tidak serta merta mendirikan isoter. Kami bicara fungsi, kalau hanya bikin gampang. Kami punya fasilitas dan dari segi anggaran pun sudah siap. Tinggal membeli tempat tidur dan yang lain. Namun, yang terpenting adalah bagaimana mengedukasi publik agar memiliki pemahaman utuh apa maksud dan tujuan strategi isoman ke isoter,” jelasnya.

Baca juga: Jamin Biaya Pemakaman Pasien Covid-19, Pemkab Wonogiri Anggarkan Rp 2 Juta Per Pemulasaraan

Ia menyebutkan, isoter “Aglomerasi Wonogiri” terbagi di empat area. Satu isoter Aglomerasi Wonogiri dapat menjangkau tiga atau empat kecamatan dengan posisi gedung berada di tengah-tengah wilayah.

Sembari menunggu proses pembangunan tempat isoter di empat titik tersebut, Jekek meminta satuan tugas (satgas) di desa mengambil langkah khusus dan inovasi untuk menangani warga isoman. Salah satunya dengan membeli oxymeter hingga thermo gun.

“Kami mendorong setiap desa untuk melakukan pengadaan alat-alat tersebut. Dengan demikian, satgas tidak hanya memonitor asupan makanan, tetapi juga melakukan deteksi awal bagi warga yang isoman,” kata Jekek.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com