SURABAYA, KOMPAS.com - Masih banyaknya daerah zona merah yang ada di Jatim, membuat pelaku industri ikut terpanggil untuk membantu kebutuhan warga yang melakukan isolasi terpusat di Jawa Timur.
Aksi kemanusiaan yang dilakukan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyerahkan bantuan kepada Pemprov Jatim berupa 41 ton Oksigen Cair, 500 tabung oksigen 6 meter kubik dan 200 regulator di Halaman Rumah Dinas Gubernur Jawa Timur Gedung Grahadi Surabaya.
Wakil Ketua Umum Bidang Kelautan dan Perikanan Kadin Indonesia Joseph Pangalila, menyebutkan tujuan bantuan oksigen cair, tabung oksigen dan regulator ini untuk membantu situasi penanganan Covid-19 di Jatim.
"Dukungan ini sebagai supply kebutuhan oksigen yang saat ini menjadi kebutuhan penting bagi warga Jatim yang terkonfirmasi positif Covid-19," ucap dia saat dikonfirmasi, Sabtu (14/8/2021).
Joseph menjelaskan, bantuan yang diserahkan olehnya mewakili Ketum Kadin Indonesia tersebut diterima langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, semua bantuan diangkut dengan dua truk tangki besar untuk isotank berisi oksigen cair dan satu kontainer mengangkut tabung oksigen dan regulator.
Seusai menerima bantuan, Gubernur Khofifah mengapresiasi atas bantuan oksigen cair beserta tabung oksigen dan regulator dari Kadin Indonesia dalam rangka gotong royong menangani Covid-19 di Jatim.
Menurutnya, pemberian bantuan ini sejalan dengan upaya Pemprov Jatim untuk memaksimalkan kebutuhan oksigen bagi masyarakat yang berada di layanan isolasi terpusat (isoter).
"Terima kasih kepada kepada Kadin Indonesia atas supportnya yang luar biasa dalam memberikan bantuan oksigen kepada Masyarakat Jawa Timur melalui Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Saat ini oksigen dan silinder oksigen menjadi hal yang penting dalam penanganan Covid-19," kata Khofifah.
Baca juga: Ribuan Anak Kehilangan Orangtua akibat Pandemi, Pemerintah Siapkan Bantuan untuk Yatim Piatu
Warga Isoman diharapkan dievakuasi ke Isoter
Khofifah menjelaskan, Pemprov Jatim saat ini tengah fokus menangani pasien yang sedang melakukan isolasi mandiri (isoman) diharapkan dapat dievakuasi ke isolasi terpusat (isoter).
Sebab dikhawatirkan jika pasien terkonfirmasi Covid-19 melakukan isoman tidak tersupply kebutuhan layanan kesehatannya. Utamanya, terkait kebutuhan oksigen dan layanan medik lainnya.
"Layanan isoter ini tidak boleh kekurangan oksigen. Karenanya bantuan ini sangat penting bagi supply terhadap layanan isoter di Jatim," papar dia.
Untuk itu, menurut Khofifah keberadaaan layanan isoter diharapkan dapat memenuhi supply yang lebih komprehensif. Seperti kebutuhan oksigen, obat, tenaga kesehatan (nakes), dan terkoneksi dengan RS rujukan covid-19 jika membutuhkan layanan lanjutan.
"Dengan demikian akan bisa menaikkan tingkat kesembuhan, serta menurunkan angka kematian di Jatim akibat Covid-19," pinta dia.
Selain itu, Khofifah menambahkan, bahwa isi ulang oksigen gratis saat ini tidak lagi bersifat stasioner. Akan tetapi Pemprov Jatim telah meluncurkan mobile reaksi cepat untuk memberikan layanan gratis oksigen, yang sebelumnya isi ulang yang saat ini di standbykan di wilayah Madiun Raya.
"Kemungkinan Minggu besok (15/8) selain stasioner, akan disiapkan mobile isi ulang oksigen gratis di wilayah Kediri Raya. Jadi format-format untuk bisa jemput bola pada layanan-layanan isi ulang oksigen gratis akan terus kami lakukan. Sementara yang stasioner juga akan tetap disiapkan," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.