Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Salurkan Donasi untuk Membangun Kembali SD di Majene

Kompas.com - 14/08/2021, 11:06 WIB
Himawan,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MAJENE, KOMPAS.com - Beberapa bulan pasca gempa di Sulawesi Barat pada 15 Januari 2021, sejumlah bangunan masih belum dapat dipulihkan, karena mengalami kerusakan yang cukup parah.

Gempa magnitudo 6,2 ini sebelumnya menyebabkan kerusakan pada ribuan rumah, termasuk bangunan sekolah, hingga adanya korban jiwa.

Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) yang memiliki tugas menghimpun dan menyalurkan donasi pembaca Kompas membuka dompet kemanusiaan saat bencana ini terjadi.

Hal ini sejalan dalam visi kemanusiaan DKK.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,2 di Majene, Sejumlah Bangunan Ambruk

Beberapa hari pasca gempa, donasi yang terkumpul dari dompet kemanusiaan tersebut disalurkan kepada korban gempa berupa barang kebutuhan pengungsi seperti selimut, barang keperluan pribadi, serta bahan pangan.

DKK kembali membantu pembangunan gedung sekolah SDN 04 Mekkatta, di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene.

Kepala Dinas Pendidikan Majene Iskandar aktif mendukung terwujudnya rencana pembangunan ini.

Setelah DKK melakukan lelang yang dikuti sejumlah perusahaan kontraktor, persiapan pembangunan SDN 04 Mekkatta dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara DKK dan Pemerintah Kabupaten Majene, Kamis (12/8/2021).

Baca juga: Gempa Kembali Guncang Majene: Getarannya Kuat, Warga Panik, Beberapa Bangunan Ambruk

Bupati Majene Andi Achmad Syukri dan Ketua Yayasan DKK A Tomy Trinugroho melakukan penandatanganan MoU di SDN 04 Mekkatta, yang berada persis di tepi Jalan Raya Poros Majene-Mamuju Kilometer 95.

Dalam acara itu, Camat Malunda Solahuddin dan Kepala SDN 04 Mekkatta Nasaruddin juga hadir.

Ketua Yayasan DKK A Tomy Trinugroho mengatakan, DKK ibarat talang air yang bertugas menyalurkan bantuan pembaca.

DKK sangat gembira bisa menyalurkan bantuan itu bagi warga yang terdampak gempa bumi di Majene, terutama para siswa sekolah dasar.

"Semoga bangunan sekolah ini sungguh bermanfaat dan dapat tahan lama," tutur Tomy.

Pembangunan sekolah yang memiliki luas tanah 1.600 meter persegi itu direncanakan rampung pada pertengahan Desember 2021.

Sekolah akan memiliki enam ruang kelas, satu perpustakaan, satu ruang guru, serta empat toilet.

Biaya pembangunan sekitar Rp 2 miliar, dengan tenaga kerja yang sebagian di antaranya ialah warga setempat.

Bupati Majene Andi Ahmad Syukri bersyukur atas bantuan yang disalurkan oleh DKK.

Menurut Achmad, ia bersama wakil bupati saat ini fokus pada kesejahteraan rakyat yang diwujudkan dengan pemasangan jaringan listrik di wilayah kabupaten itu.

"Terima kasih banyak atas pembangunan sekolah di Majene," ujar Achmad Syukri.

Sementara itu, Kepala SDN 04 Mekkatta Nasaruddin mengatakan, setelah gempa menghancurkan bangunan sekolah, siswa melakukan pembelajaran tatap muka terbatas dengan menggunakan Pasar Desa Mekkatta yang kosong.

Sejak Maret 2021, kehadiran siswa tiap kelas digilir guna menghindari kerumunan dan mencegah penularan Covid-19.

Tiap hari maksimal hanya 4-5 siswa dari setiap kelas yang datang ke pasar.

Nasaruddin menjelaskan, situasi belajar di bangunan pasar kurang ideal.

Saat pembelajaran dilakukan, ada sapi-sapi milik warga yang diikatkan di sekitar bangunan.

"Terima kasih sekali atas bantuan ini. Siswa akan bisa belajar lebih baik jika pembelajaran diadakan di gedung sekolah. Anak-anak akan sangat terbantu,” tutur dia.

 

Mengenal Yayasan DKK

Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) adalah lembaga filantropi media yang didirikan oleh Jakob Oetama dan P.K Ojong (pendiri Kompas Gramedia).

DKK bertransformasi menjadi Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas sejak 2011.

Cikal bakal DKK dimulai pada 1966, ketika Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin mengajak media massa memberikan sekaligus mengumpulkan dana dari masyarakat untuk membantu masyarakat miskin.

Pemicu lainnya adalah penggalangan dana melalui dompet pembaca Harian Kompas untuk membantu korban banjir di Solo tahun 1966.

Sejak 1982, DKK tidak hanya mengumpulkan dana, tetapi juga terjun langsung menyalurkan dana kepada korban bencana letusan Gunung Galunggung, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Kegiatan mengumpulkan dan menyalurkan dana pembaca secara langsung kepada korban bencana selanjutnya menjadi pola kerja standar DKK saat terjun ke berbagai peristiwa bencana yang meliputi bencana alam, bencana akibat konflik, dan bencana kemanusiaan.

Pengumpulan dan penyaluran dana terbesar dilakukan ketika terjadi bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatera pada 2004-2005.

Selain terjun ke lokasi-lokasi bencana, DKK juga aktif menyalurkan dana bantuan pembaca  untuk menanggulangi masalah kemiskinan, kesehatan, dan pendidikan.

Program-program besarnya antara lain operasi katarak untuk 10.000 warga tidak mampu, pembangunan sarana fisik pendidikan, pembangunan fasilitas sanitasi dan sebagainya.

Awalnya, penggalangan dana DKK melalui Dompet Kemanusiaan Kompas yang berada di bawah naungan Harian Kompas.

Para relawannya meliputi wartawan dan karyawan Harian Kompas dari berbagai divisi.

Pada perkembangan selanjutnya, penggalangan dana juga dilakukan oleh unit usaha lain di bawah Kompas Gramedia seperti KompasTV, Gramedia, dan Universitas Multimedia Nusantara.

Para relawannya kini tidak hanya sebatas karyawan Harian Kompas, tetapi juga karyawan-karyawan dari berbagai unit usaha Kompas Gramedia yang tergabung dalam Forum Komunikasi Daerah (FKD). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com