MAJENE, KOMPAS.com - Beberapa bulan pasca gempa di Sulawesi Barat pada 15 Januari 2021, sejumlah bangunan masih belum dapat dipulihkan, karena mengalami kerusakan yang cukup parah.
Gempa magnitudo 6,2 ini sebelumnya menyebabkan kerusakan pada ribuan rumah, termasuk bangunan sekolah, hingga adanya korban jiwa.
Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) yang memiliki tugas menghimpun dan menyalurkan donasi pembaca Kompas membuka dompet kemanusiaan saat bencana ini terjadi.
Hal ini sejalan dalam visi kemanusiaan DKK.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,2 di Majene, Sejumlah Bangunan Ambruk
Beberapa hari pasca gempa, donasi yang terkumpul dari dompet kemanusiaan tersebut disalurkan kepada korban gempa berupa barang kebutuhan pengungsi seperti selimut, barang keperluan pribadi, serta bahan pangan.
DKK kembali membantu pembangunan gedung sekolah SDN 04 Mekkatta, di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene.
Kepala Dinas Pendidikan Majene Iskandar aktif mendukung terwujudnya rencana pembangunan ini.
Setelah DKK melakukan lelang yang dikuti sejumlah perusahaan kontraktor, persiapan pembangunan SDN 04 Mekkatta dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara DKK dan Pemerintah Kabupaten Majene, Kamis (12/8/2021).
Baca juga: Gempa Kembali Guncang Majene: Getarannya Kuat, Warga Panik, Beberapa Bangunan Ambruk
Bupati Majene Andi Achmad Syukri dan Ketua Yayasan DKK A Tomy Trinugroho melakukan penandatanganan MoU di SDN 04 Mekkatta, yang berada persis di tepi Jalan Raya Poros Majene-Mamuju Kilometer 95.
Dalam acara itu, Camat Malunda Solahuddin dan Kepala SDN 04 Mekkatta Nasaruddin juga hadir.
Ketua Yayasan DKK A Tomy Trinugroho mengatakan, DKK ibarat talang air yang bertugas menyalurkan bantuan pembaca.
DKK sangat gembira bisa menyalurkan bantuan itu bagi warga yang terdampak gempa bumi di Majene, terutama para siswa sekolah dasar.
"Semoga bangunan sekolah ini sungguh bermanfaat dan dapat tahan lama," tutur Tomy.
Pembangunan sekolah yang memiliki luas tanah 1.600 meter persegi itu direncanakan rampung pada pertengahan Desember 2021.
Sekolah akan memiliki enam ruang kelas, satu perpustakaan, satu ruang guru, serta empat toilet.
Biaya pembangunan sekitar Rp 2 miliar, dengan tenaga kerja yang sebagian di antaranya ialah warga setempat.
Bupati Majene Andi Ahmad Syukri bersyukur atas bantuan yang disalurkan oleh DKK.
Menurut Achmad, ia bersama wakil bupati saat ini fokus pada kesejahteraan rakyat yang diwujudkan dengan pemasangan jaringan listrik di wilayah kabupaten itu.
"Terima kasih banyak atas pembangunan sekolah di Majene," ujar Achmad Syukri.
Sementara itu, Kepala SDN 04 Mekkatta Nasaruddin mengatakan, setelah gempa menghancurkan bangunan sekolah, siswa melakukan pembelajaran tatap muka terbatas dengan menggunakan Pasar Desa Mekkatta yang kosong.
Sejak Maret 2021, kehadiran siswa tiap kelas digilir guna menghindari kerumunan dan mencegah penularan Covid-19.
Tiap hari maksimal hanya 4-5 siswa dari setiap kelas yang datang ke pasar.
Nasaruddin menjelaskan, situasi belajar di bangunan pasar kurang ideal.
Saat pembelajaran dilakukan, ada sapi-sapi milik warga yang diikatkan di sekitar bangunan.
"Terima kasih sekali atas bantuan ini. Siswa akan bisa belajar lebih baik jika pembelajaran diadakan di gedung sekolah. Anak-anak akan sangat terbantu,” tutur dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.