Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larang Isoman di Rumah, Pemda Malang Raya Pindahkan Pasien Covid-19 ke Isoter

Kompas.com - 14/08/2021, 08:19 WIB
Andi Hartik,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah daerah di Malang Raya memindahkan seluruh pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri ke tempat isolasi terpusat (isoter) demi menekan kasus Covid-19.

Hal itu merupakan arahan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan.

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan, pemindahan pasien Covid-19 ke isoter lantaran isoman menjadi salah satu penyebab kasus Covid-19 di Kota Batu tetap tinggi.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Malang Masih Tinggi, RS Persada Dirikan Bangunan Khusus Pasien Corona

"Yang paling penting adalah tidak boleh isoman di rumah. Jadi semua yang terkonfirmasi harus masuk isoter," kata Dewanti usai rapat koordinasi bersama Luhut di Markas Korem 083/Baladhika Jaya, Jumat (13/8/2021).

Dewanti mengatakan, total tempat isoter di Kota Batu berkapasitas 400 tempat tidur.

Saat ini, isoter itu terisi 59 orang, sedangkan yang isoman di rumah sebanyak 35 orang.

"Besok yang di rumah akan kami pindah ke isoter semua," katanya.

Baca juga: 101 Anak di Kota Malang Kehilangan Orangtua akibat Covid-19

Sementara itu Bupati Malang Sanusi juga menargetkan semua pasien yang isoman dipindahkan ke tempat isoter untuk menekan penyebaran.

Sanusi mengatakan, saat ini total pasien Covid-19 yang menjalani isoman di Kabupaten Malang sebanyak 2.500 orang dan akan dipindahkan secara bertahap ke tempat isoter.

"Sekarang ada sebanyak 2.500 yang isoman. Targetnya ada 500 dalam minggu ini sudah bergerak (dipindah ke isoter)," katanya.

Untuk total kapasitas tempat isoter di Kabupaten Malang diketahui ada 1.200 tempat tidur yang tersebar di seluruh kecamatan.

Nantinya, tempat Isoter akan ditambah menyesuaikan dengan jumlah pasien.

Baca juga: Bupati Gresik Sebut Stok Vaksin Menipis, Diprioritaskan bagi Penerima Vaksinasi Tahap Kedua

Namun berbeda dengan Wali Kota Malang Sutiaji yang menyebut tidak semua pasien isoman bisa dipindahkan ke tempat isoter. Pihaknya akan membuat pedoman kriteria pasien yang harus dibawa ke tempat isoter.

"Maka ke depan harus dipahamkan ke seluruh masyarakat. Supaya aman nanti akan ada kriteria siapa yang harus masuk ke Isoter," kata Sutiaji.

Total kapasitas tempat isoter di Kota Malang diketahui ada 388 orang. Rinciannya, isoter di SKB Blimbing sebanyak 26 tempat tidur, di VEDC Arjosari sebanyak 56 tempat tidur, di BPSDM Kawi sebanyak 246 tempat tidur dan di Rusunawa Tlogowaru sebanyak 60 tempat tidur.

Sementara, jumlah pasien Covid-19 yang sedang isoman sebanyak 1.400 orang, jauh lebih banyak dari kapasitas isoter. 

Baca juga: Detik-detik Mobil Terbakar Saat Isi BBM di SPBU, Berawal dari Ponsel Berdering

Malang Raya diketahui menjadi sorotan Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan karena dianggap belum maksimal selama penerapan PPKM.

Malang Raya yang terdiri dari Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang saat ini masih melaksanakan PPKM Level 4 yang diperpanjang sampai 16 Agustus nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Regional
Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Regional
PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Regional
Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga

Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga

Regional
Pensiunan PLN Nyatakan Siap Maju dalam Pilkada Ende

Pensiunan PLN Nyatakan Siap Maju dalam Pilkada Ende

Regional
Gunung Ruang Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Gunung Ruang Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Regional
Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Regional
Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Regional
Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Regional
Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Regional
2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Regional
Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com