Menurut Bhre, ayahnya merupakan sosok yang selalu bersemangat.
"Kita harus bisa melanjutkan semangat dan cita-cita kanjeng gusti. Melakukan yang terbaik untuk Mangkunegaran, untuk abdi-abdi bersama dengan keluarga," jelasnya.
Sedangkan, bagi Plt Pengageng Kabupaten Mondropuro Pura Mangkunegaran Supriyanto Waluyo, Mangkunegara IX adalah penguasa yang arif dan bijaksana. Selain itu, dia juga peduli dengan rakyat kecil.
Baca juga: KGPAA Mangkunegara IX Wafat, Pura Mangkunegaran Belum Pikirkan Pengganti Sementara
"Beliau arif dan bijaksana selama memimpin di Pura Mangkunegaran. Sama orang cilik sangat ngajeni (sama rakyat kecil sangat menghormati)," ungkapnya.
Kenangan mengenai KGPAA Mangkunegara IX juga disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Saya punya beberapa kenangan dengan beliau, ngobrol sangat santai. Orangnya waktu muda saya tahu sangat gaul, dekat dengan masyarakat. Termasuk keluarga-keluarga dari sana yang setiap Sura biasanya saya diundang,” paparnya dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Presiden Jokowi Kirim Karangan Bunga Dukacita Meninggalnya KGPAA Mangkunegara IX
Mangkunegara IX dilahirkan di Surakarta, 18 Agustus 1951. Semasa remaja, Mangkunegara IX mempunya nama remaja GPH Sudjiwo Kusumo.
Dia merupakan putra laki-laki kedua dari KGPAA Mangkunegara VIII dan Raden Ajeng Sunituti atau Gusti Kanjeng Putri Mangkunegara VIII.
Melansir situs resmi Puro Mangkunegaran, puromangkunegaran.com, semasa menempuh pendidikan dasar hingga menengah di Solo, Sudjiwo Kusumo sangat berminat terhadap seni, khususnya tari.
Baca juga: Tiba di Solo, Jenazah KGPAA Mangkunegara IX Disemayamkan di Kagungan Ndalem Ageng
Maka ketika dia naik takhta, Mangkunegara IX peduli terhadap perkembangan kesenian.
Pada masa pemerintahannya, tari gaya Mangkunegaran disebut mengalami perkembangan.
Sejumlah karya tercipta, antara lain Tari Bedhaya Suryosumirat (1990), Tari Kontemporer Panji Sepuh (1993), Tari Puspita Ratna (1998), dan Tari Kontemporer Krisis (1999).
GPH Sudjiwo Kusumo dinobatkan menjadi penguasa Mangkunegaran dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX pada 24 Januari 1988.
Baca juga: Putra Bungsu Kenang Sosok KGPAA Mangkunegara IX: Selalu Bersemangat