DD melakukan itu untuk memancing korban ES agar mudah dieksekusi.
Sesuai SOP perusahaannya, korban menindaklanjuti gangguan jaringan internet tiga hari setelah laporan pelanggan.
Selepas itu, giliran FZ berpura-pura membantu korban memperbaiki kerusakan jaringan.
Tanpa korban sadari, FZ memberikan informasi kepada eksekutor SY kapan waktu yang tepat untuk mengeksekusi korban.
“Kepada SY, pelaku FZ meminta waktu dua jam karena masih membantu korban. FZ berpamitan pulang pura-pura mengecas baterai, namun di balik itu FZ kembali menelpon SY dengan mengatakan, ‘silahkan kerjakan, saya sudah keluar dari lokasi (TKP)',” papar Alith.
Tanpa basa-basi, lanjut Alith, SY langsung menembakkan senpi rakitan jenis revolver di hadapan anak korban berumur 6 tahun dengan inisial P.
Baca juga: Kepala dan Bahunya Ditembak oleh Pacar Istri, Pria Ini Sempat Pura-pura Mati
Melihat ayahnya ambruk, P berlari sekuat tenaga karena ketakutan.
Sebelum lari meninggalkan ayahnya, P dengan jelas mengenal pelaku penembakan.
Ia memanggil pelaku dengan sebutan Om Roni, pria yang dikenalkan sebagai pacar baru ibunya.
ES dan istrinya, saat ini memang tengah proses untuk bercerai.