Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Nama Sama, Dua Jenazah Pasien Covid-19 di Gianyar Tertukar

Kompas.com - 13/08/2021, 20:03 WIB
Ach Fawaidi,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

GIANYAR, KOMPAS.com - Dua jenazah pasien Covid-19 asal Desa Adat Tengkulak Kaja, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali tertukar saat akan dilakukan proses pemulasaraan.

Dua jenazah yang tertukar itu ditengarai karena memiliki nama yang sama yakni Ni Gusti Made Rai. Perbedaannya hanya pada umur dan alamat dusun dari keduanya.

"Masih satu desa tapi dusunnya beda," kata Bendesa Adat Tengkulak Kaja, I Made Selamet saat dihubungi, Jumat (13/8/2021).

Baca juga: Terbang dari Jawa ke Bali Bisa Pakai Antigen, tapi Ada Syaratnya....

Selamet menjelaskan, awalnya salah satu jenazah atas nama Ni Gusti Made Rai dengan usia 65 tahun dinyatakan meninggal pada Rabu (11/8/2021) di RSUP Sanglah Denpasar.

Jenazah asal Banjar Tengkulak Kaja Kauh itu rencananya akan langsung dikremasi oleh pihak keluarga pada Rabu (18/8/2021) mendatang.

Kemudian sehari setelahnya pada Kamis (12/8/2021), pasien Covid-19 atas nama Ni Gusti Made Rai dengan usia yang lebih tua yakni 82 tahun dinyatakan meninggal di RSUP Sanglah Denpasar.

Jenazah asal Banjar Tengkulak Kaja Kangin tersebut akan langsung dimakamkan pada Kamis (12/8/2021).

Baca juga: Luhut Beri Waktu 1 Minggu Bali Perbaiki Penanganan Covid-19, Ini Kata Gubernur

Sementara di hari yang sama, kata Selamet, pihak keluarga langsung mengambil jenazah perempuan usia 82 ke ruang forensik RSUP Sanglah Denpasar.

"Begitu datang, jenazah diantar oleh satu sopir ambulans dari RSUP Sanglah. Kami kan karena sudah dari keluarga ya kami percaya, terlebih sudah di peti dan menurut prokes tidak boleh dibuka. Ya kami kubur saja," kata Selamet.

Selang tiga jam, pihak desa yang membantu pemakaman kembali didatangi oleh anak dari jenazah pasien berusia 82 tahun.

Ia melaporkan bahwa yang dikubur itu adalah jenazah atas nama Ni Gusti Made Rai dengan usia 65 tahun yang rencananya akan dikremasi. 

"Anaknya melapor jenazahnya tertukar, kami sontak kaget. Dia tahu tertukar dari pemberitahuan pihak rumah sakit Sanglah," kata dia.

Sesuai aturan adat setempat,  lanjut Selamet, jenazah yang sudah dikubur tidak boleh atau pantang digali kembali.

Baca juga: Diminta Luhut Perbaiki Covid-19 di Bali, Ini Strategi Gubernur Koster

Apalagi sebelum dikubur jenazah itu sudah dilakukan sejumlah ritual keagamaan.

Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan dan menahan keluarga yang ingin menggali kuburan, pihak desa kemudian melakukan mediasi kepada kedua keluarga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com