Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakek Abdon Terima Bantuan dari Pembaca Kompas.com: Ini Sangat Membantu Keluarga Saya di Tengah Pandemi

Kompas.com - 13/08/2021, 19:07 WIB
Nansianus Taris,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Kakek Abdon Dindus menyampaikan terima kasih kepada pembaca Kompas.com yang telah memberikan donasi untuk membantu keluarganya di tengah pandemi Covid-19.

Donasi dari pembaca diserahkan langsung oleh kontributor Kompas.com Maumere kepada kakek Abdon di kediamannya di Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Jumat (13/8/2021) sore.

Usai menerima donasi dari pembaca Kompas.com, kakek Abdon tampak gembira. Wajahnya penuh haru dan senang.

Ia juga mengaku kaget karena mendapat donasi dari orang-orang baik melalui Kompas.com di kitabisa.com.

Baca juga: Ayo Bantu Kakek Abdon, Satu-satunya Tulang Punggung Keluarga, Istrinya Sudah 17 Tahun Sakit Lever

"Terima kasih pembaca Kompas.com, ini sangat membantu keluarga saya di tengah pandemi Covid-19. Sekali lagi terima kasih banyak," ungkap kakek Abdon, di kediamannya, Jumat sore.

"Kami hanya bisa balas doa saja. Semoga kerja baik seperti ini terus berlanjut," tutur dia.

Ia mengatakan, donasi dari pembaca Kompas.com akan digunakan untuk membeli kebutuhan pokok keluarga. 

Untuk diketahui, donasi yang terkumpul dari pembaca Kompas.com untuk kakek Abdon sejumlah Rp 2.498.663.

Jumlah itu terkumpul selama satu bulan dari 41 donatur. 

Diberitakan sebelumnya, meski usianya tak lagi muda, kakek Abdon Dindus tetap bekerja keras untuk menghidupi keluarganya.

Kakek itu merupakan satu-satunya tulang punggung keluarga.

Setiap hari, tepat pukul 06.00 Wita, kakek Abdon berangkat ke sebuah sungai yang berjarak sekitar satu kilometer dari rumahnya di Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka.

 

Di sungai itu, ia mengumpulkan batu-batu. Setelah terkumpul, batu itu dipikul ke rumah.

Pekerjaan kakek Abdon tak berhenti di situ. Batu-batu itu dipecahkan menjadi kerikil di rumahnya.

 

Pagi hingga siang, ia memikul batu dari kali ke rumah. Sorenya, ia memecahkan batu-batu itu menjadi kerikil dengan palu seorang diri.

Baca juga: Kisah Kakek Abdon, Setiap Hari Memecah Batu Sungai untuk Dijual, Istrinya Menderita Sakit Lever

Kondisi itu tak mematahkan asa kakek Abdon. Ia tetap tegar dan tidak kenal lelah.

Satu hal yang ada di hati dan pikirannya, anak, cucu, dan istri harus bisa makan.

Hasil jual batu tersebut dimanfaatkan untuk membeli kebutuhan pokok keluarga, membeli obat untuk istrinya yang sedang sakit lever, dan membayar uang sekolah satu anak dan tiga cucunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com