BANDUNG, KOMPAS.com – Rabu (11/8/2021), Balai Kota Bandung, tampak sepi. Selain karena hari libur, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat kantor wali kota Bandung ini lebih sepi dari biasanya.
Namun hal berbeda terlihat di lapangan Balai Kota. Sekitar 95-100 siswa SMA yang mengenakan kaus dan celana hitam tengah berbaris.
Di antara mereka, terdapat Salma Sa’idatuz. Siswi kelas 2 SMAN 21 Bandung itu sudah ada di Balai Kota sebelum jam 8.
Ia pergi pagi buta dari rumah diantar orangtuanya, mengejar latihan pukul 08.00 WIB. Sebelum pergi ia memastikan semua perlengkapan aman.
Mulai dari double masker, topi, papan nama, hingga makanan dan minuman. Ia pun wajib sarapan di rumah, karena latihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) banyak menguras energi.
Jam jam menunjukkan pukul 08.00 WIB. Salma dan anggota Paskibraka lain menyimpan tas dengan rapi, lalu berbaris. Setelah melakukan pemanasan, apel, baru latihan.
“Seru, senang ada di sini. Sekarang kan pelajaran online, jadi ga ketemu teman-teman. Di dini saya bisa bersosialisasi. Bukan hanya degan teman satuan (satu sekolah) tapi lebih luas lain dengan teman yang ada di Kota Bandung,” ujar Salma kepada Kompas.com.
Baca juga: Misteri Hilangnya Paskibra Bogor, Keluarga Bantah Audri Pergi ke Malaysia
Ia memang ingin menjadi anggota Paskibraka. Karena selain belajar baris berbaris, ia belajar disiplin waktu, public speaking, kepemimpinan, wawasan nusantara, hingga ilmu pengetahuan lainnya.
“Banyak hal positif yang bisa dibawa ke kehidupan sehari-hari. Cita-cita saya sendiri jadi dokter,” tutur Salma.
Anggota Paskibraka lainnya, Muhamad Rizki Ramdhani mengaku betapa menyenangkannya bisa tergabung ke pasukan tersebut.
Apalagi untuk menjadi anggota Paskibraka tidaklah mudah. Ia harus melalui sederet tes. Seperti tes pengetahuan umum, tes wasancara, hingga tes fisik.
Baca juga: Duduk Perkara Paskibra Kibarkan Bendera Tanpa Seragam Saat Upacara HUT RI
“Hal menyenangkan di sini, saya belajar bersosialisasi. Saya berkesempatan berkenalan dengan siswa se-Kota Bandung, bersosialisasi,” ucap dia.
Apalagi saat ini sekolah online, sehingga ia tidak bisa berinteraksi dengan teman-teman sekolahnya. Namun di sini ia bercengkrama dengan prokes yang ketat.
“Saya berkomitmen menjaga kesehatan saya dan yang lain. Anak-anak di sini datang dari berbagai penjuru Kota Bandung, jadi harus menjalankan prokes dan hampir semua anggota Paskibraka sudah vaksin,” tutur dia.
Ketika ditanya apa yang menjadi mimpinya, dengan tegas ia mengaku ingin bergabung ke akademi militer. Pengalamannya di Paskibraka ia yakini akan menjadi bekal berarti mewujudkan mimpinya.