Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Murid di Bengkulu Belajar di Tepi Sungai supaya Dapat Sinyal

Kompas.com - 13/08/2021, 14:46 WIB
Firmansyah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Murid sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Kaur, Kecamatan Kinal, Provinsi Bengkulu, terpaksa belajar daring di tepi sungai.

Hal itu dilakukan karena para siswa kesulitan mendapatkan sinyal internet untuk belajar secara online.

Kegiatan belajar di tepi sungai itu telah berlangsung sejak pandemi Covid-19 menyerang.

Baca juga: Demi Anak Bisa Belajar Online, Ibu di Magelang Ini Beli Ponsel Pakai Uang Receh

Berada di tempat terbuka seperti di tepi sungai membuat para murid lebih mudah mendapatkan sinyal.

Warga setempat bernama Tomi Defantri mengaku sedih karena melihat anak-anak di desanya harus belajar di tepi sungai.

"Ada 12 desa di Kecamatan Kinal, hanya satu desa yang ada sinyal ponsel yang letaknya di tepian sungai. Jadi siswa dari desa-desa belajarnya ke tepi sungai yang ada sinyal ponsel. Saya tidak tahu kenapa sinyal hanya ada di wilayah itu," kata Tomi Defantri saat dihubungi, Jumat (13/8/2021).

Baca juga: 166 Sekolah di Lebak Masih Blank Spot, Belajar Online Jadi Kendala

Tomi berharap Pemda Kaur dapat menyediakan layanan sinyal yang memadai, sehingga anak-anak dapat belajar dengan baik dan nyaman meski di tengah pandemi.

Keluhan yang sama juga disampaikan mahasiswa asal Kaur yang kuliah di Universitas Indonesia, Wendy Aprilyanto.

Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Bengkulu Jabodetabek (IMBJ) itu mengatakan, pemerintah daerah seharusnya lebih memperhatikan kondisi para murid yang kesulitan selama pandemi ini.

Menurut dia, sudah seharusnya fasilitas pendidikan menjadi prioritas utama.

"Saya merasa sedih dan prihatin, masih ada pelajar yang mengalami kesulitan sinyal untuk belajar. Konstitusi menjamin setiap warga negara mendapatkan pendidikan yang layak. Pemerintah memiliki kewajiban dalam menyediakan dan memfasilitasinya," kata Wendy.

Ia berharap pemda setempat segera mencarikan solusi yang terbaik untuk para siswa.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kaur Endy Yulizar mengakui soal persoalan sinyal yang dihadapi para murid.

Menurut Endy, sejak awal pandemi, para siswa yang harus belajar melalui daring terpaksa bersusah payah mencari tempat yang memiliki jangkauan sinyal cukup baik.

Namun, menurut Endy, sejak 12 Agustus 2021, 50 persen murid sudah belajar tatap muka.

"Memang sulit sinyal di daerah itu, sinyal hanya mencapai desa tertentu. Untungnya saat ini belajar tatap muka sudah mulai dilakukan 50 persen," ujar Endy saat dihubungi Kompas.com, Jumat. 

Menurut Endy, Pemda Kaur melalui Dinas Informasi dan Komunikasi, serta bupati telah berulang kali meminta pada Telkomsel untuk membangun tower di kecamatan tersebut.

Namun, hingga kini permintaan tersebut belum direalisasikan oleh Telkomsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com