YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Sejumlah pedagang kakil lima yang tergabung dalam Forum Warga Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa dengan membawa pocong di depan pintu masuk Kantor Gubernur Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, Kompleks Kepatihan Kota Yogyakarta.
Selain membawa tiga pocong, Forum Warga Yogyakarta juga menabur bunga di depan pintu gerbang Kepatihan.
Juru Bicara Forum Warga Yogyakarta Dinta Yuliant Sukma, mengatakan pocong dan tabur bunga merupakan simbol matinya empati dan simpati pemerintah.
Baca juga: Jalan Malioboro dan Stasiun Tugu Yogyakarta Dicanangkan Jadi Kawasan Wajib Vaksin Covid-19
Aksi mereka juga merupakan bentuk keprihatinan atas meninggalnya warga yang terpapar Covid-19.
"Kami di sini membawa pocongan kepada Pemda sebagai bentuk simbol keprihatinan dan berkabungnya matinya simpati dan empati pemerintah atas keresahan, kegelisahan dan persoalan yang dihadapi masyarakat sehari-hari," kata Dinta saat ditemui di lokasi, Jumat (13/8/2021).
Forum Warga Yogyakarta yang terdiri dari 25 paguyuban pedagang kaki lima itu menyerukan beberapa permasalahan yang dihadapi para pedagang saat pandemi Covid-19 sejak awal hingga kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 berlangsung.
Dinta menyampaikan dalam aksi ini pihaknya menolak bantuan berupa hibah bantuan koperasi yang digulirkan pemerintah DI Yogyakarta.
Baca juga: Wisata ke Malioboro Akan Dibatasi Maksimal 2 Jam, Parkir Bus Wisata 3 Jam
Pihaknya meminta bantuan koperasi dialokasikan menjadi pemberian jatah hidup tunai kepada masyarakat yang terdampak PPKM level 4 maupun pandemi.
Menurut dia, bantuan berupa hibah untuk koperasi tidak bisa menyentuh seluruh lapisan masyarakat mengingat tidak semua masyarakat merupakan anggota koperasi.
"Tidak semua warga DIY terdaftar sebagai anggota koperasi dan pengguliran hibah bantuan dalam bentuk kredit itu merupakan hal yang salah kaprah," jelas dia.