Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modus Jual Kacang Hijau, Komplotan Penipu Ini Tipu Korbannya hingga Rp 100 juta

Kompas.com - 13/08/2021, 12:37 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Sebanyak dua pria asal Kabupaten Jember, Jawa Timur, ditahan oleh aparat Polres Magelang Kota, Jawa Tengah, atas dugaan tindak pidana penipuan dengan modus menjual kacang hijau.

Mereka adalah AS alias Achmad (39) dan AW alias Farel (35)

Tidak tanggung-tanggung, dua tersangka ini berhasil meraup keuntungan hingga Rp 100 juta dari korban. Korban adalah SPM (35) warga Kota Serang, Provinsi Banten. 

Baca juga: 52 Orang Diduga Korban Penipuan CPNS, Pelaku Mantan Kades, Kerugian Miliaran

Kepala Polres Magelang Kota AKBP Asep Mauludin menerangkan, kasus ini terungkap setelah menindaklanjuti laporan korban yang merasa menjadi korban penipuan oleh AS dan AW.

Kepada korban, para tersangka menawarkan produk berupa kacang hijau melalui media sosial Facebook.

"Awalnya, korban membeli kacang hijau yang ditawarkan tersangka, sebanyak 20 ton seharga Rp 270 juta. Keduanya sepakat dengan harga itu, lalu tersangka meminta uang Rp 100 juta sebagai tanda jadi. Korban pun bersedia lalu mentransfer tanda jadi itu di Bank BCA Kota Magelang pada 23 Juli 2021," terang Asep, dalam keterangan pers, Jumat (13/8/2021).

Akan tetapi, hingga beberapa waktu kemudian, kacang hijau pesanannya tidak juga dikirim oleh tersangka.

Baca juga: Tergiur Ingin Jadi ASN Jalur Pintas, 10 Honorer Jadi Korban Penipuan Sindikat di Bengkulu

Korban mengutus saudaranya untuk mendatangi tersangka di Kabupaten Jember, Jawa Timur. 

Setelah bertemu tersangka, lanjut Ase, saudara korban justru diperdaya.

Tersangka berpura-pura mengajaknya ke gudang penyimpanan kecang hijau, tapi saudara korban justru ditinggal tersangka di sebuah tempat dengan dalih tersangka akan mengambil alat dan truk untuk mengangkut puluhan ton kacang hijau. 

"Tapi ternyata saudaranya korban ditinggal begitu saja, tersangka tidak muncul. Mendapat laporan saudaranya itu, korban akhirnya melaporkan tersangka ke Polres Magelag Kota," tandas Asep.

Pihaknya segera menindaklanjuti laporan itu, dengan mengirimkan tim ke Kabupaten Jember.

Baca juga: Buron 7 Tahun, WN Jerman Terpidana Kasus Penipuan Serahkan Diri ke Kejari Buleleng

Hasil penyelidikan diketahui bahwa para tersangka adalah AS dan AW, hingga akhirnya berdasarkan alat bukti mereka diringkus di rumahnya masing-masing pada 30 Juli 2021.

Tersangka saat ini ditahan di Mapolres Magelang Kota untuk proses hukum selanjutnya.

Hasil penyidikan sementara, lanjut Asep, 2 tersangka ini tidak bekerja sendiri melainkan bersama 10 orang temannya yang saat ini dalam pengejaran polisi.

"Ternyata mereka ini komplotan, ada 10 orang lagi yang masih kita kejar (DPO), semuanya orang Jember," tandasnya.

Asep menegaskan, paar tersangka akan dijerat Pasal 45 ayat 1 juncto Pasal 28 ayat 1 UU RI No 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI No 11 tahun 2008 tentang formasi dan transaksi elektronik dengan ancaman pidana penjara paling lama 6 tahun dan atau denda paling banyak Rp 1 miliar.

Baca juga: Beda Pernyataan, Kabid Humas Bantah Anak Akidi Tio Jadi Tersangka Penipuan Sumbangan Rp 2 Triliun

Sementara itu, tersangka AS alias Achmad mengaku sudah melakukan aksi serupa sebanyak 2 kali.

Ia berperan sebagai pemilik usaha kacang hijau di Kabupaten Jember.

Hasil penipuan terhadap korban SPM ia sudah menerima Rp 2 juta, selebihnya dibagikan kepada 11 orang rekannya dan ada yang masih tersimpan di rekening.

"Saya kebagian Rp 2 juta, lainnya dibagi-bagi dan masih ada yang di ATM. (Alasan ikut aksi penipuan) ini karena untuk kebutuhan mendesak," ungkapnya.

Baca juga: Anak Akidi Tio Pernah Dilaporkan ke Polisi atas Dugaan Penipuan Terkait Proyek di Istana Negara

AS mengungkapkan, aksi penipuan ini digerakkan oleh salah satu rekannya sebagai koordinator.

Sebelumnya komplotan ini pernah menggunakan modus menjual jamu kepada sasarannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat Sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat Sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com