Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Atlet Dayung Nasional Jadi Nelayan Kecil, Dulu Ikut Olimpiade dan Raih Emas SEA Games

Kompas.com - 13/08/2021, 09:27 WIB
Defriatno Neke,
Khairina

Tim Redaksi

Namun, kesedihan ia rasakan ketika usai mengikuti kejuaraan dayung di Eropa, ia mendapat informasi bahwa istrinya meninggal dunia usai melahirkan. 

“Saya pulang ke Wakatobi, tidak langsung pulang ke rumah, langsung saya ke kuburan istriku. Saya sedih, saya menangis. Saya tidur di sana (kuburan) ditemani keluarga, tapi itulah perjalanan,” tutur Abdul Razak.

Baca juga: Beli Ponsel Pakai Uang Receh Demi Sekolah Daring, 2 Bocah di Magelang Dapat Tabungan Baru


Pada tahun 1994, kejuaraan terakhir yang diikutinya pada Asian Games di Jepang, dan berhasil mendapatkan perunggu. 

Selama menjadi atlet dayung, Abdul Razak telah banyak mengumpulkan 48 medali, yakni 36 medali emas, delapan medali perunggu, dan empat medali perak.

Kemudian pada tahun 1995, ia memilih untuk pensiun dari berbagai kejuaraan dan menjadi pelatih dayung untuk daerah Jawa Timur. 

“16 tahun saya jadi pelatih di sana dan saya juga diangkat menjadi PNS, kerja di Dispora Jatim. Selama menjadi pelatih, banyak dapat medali dan penghargaan,” ucapnya. 

Pada tahun 2000, ia dipanggil Gubernur Sultra La Ode Kaimoeddin, dan pindah ke Dispora Sultra. 

Setelah pensiun, ia kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Wakatobi, dan tinggal di rumah gubuk yang kecil dan telah retak-retak. 

Gaji pensiun yang kecil tidak mencukupi untuk memperbaiki rumah dan tidak cukup memenuhi kebutuhan rumah tangganya, sehingga ia beralih pekerjaan menjadi nelayan

“Saya tidak punya perahu, saya memakai perahu keluarga saya. Saya jadi nelayan di sini, gaji pensiun kecil, mau beli perahu dengan mesinnya tidak cukup,” kata Abdul Razak. 

Walau telah menjadi nelayan, ia tetap melatih anak-anak di sekitar rumahnya untuk menjadi atlet dayung. 

Berkat tangan dinginnya, tujuh anak didiknya mendapatkan medali emas di ajang PON, dan ia rela walau harus menjual motor kesayangannya untuk modal ke Jawa Barat. 

"Pada saat itu saya pernah melobi ke Provinsi Sultra, namun mereka bertujuh ini tetap tidak diterima, sehingga saya harus menjual motor yang baru dibeli dua minggu sebesar Rp 11 juta agar anak-anak ini saya antar ke Jawa Barat. Alhamdulillah di sana pelatih dari Belanda melirik mereka. Dan alhamdulillah mereka meraih medali emas di PON dan SEA Games saat itu,” ucapnya. 

 “Saya sangat berharap pemerintah daerah Wakatobi mau panggil saya untuk menjadi pelatih dayung karena banyak anak-anak di sini sudah diajarkan mendayung,” tutup Abdul Razak. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com