MALANG, KOMPAS.com - Rumah Sakit Persada Kota Malang mendirikan bangunan khusus untuk menampung pasien Covid-19. Hal ini merespons kasus Covid-19 yang masih tinggi di Kota Malang.
Bangunan itu berkapasitas 50 pasien. Nantinya, perawatan seluruh pasien Covid-19 di rumah sakit itu dipusatkan di dalam bangunan itu.
Direktur Rumah Sakit Persada Sigit Riyarto mengatakan, selama ini ruang perawatan pasien Covid-19 masih berada di dalam gedung utama. Dengan adanya bangunan baru itu, secara bertahap pelayanan pasien Covid-19 akan dipindahkan.
Sehingga, bangunan utama rumah sakit bisa difokuskan untuk pasien reguler atau non-Covid-19.
"Sehingga pasien-pasien itu tertangani lebih fokus. Jadi pasien Covid-19 di tempat yang khusus Covid-19. Terus UGD juga kita buat UGD khusus Covid-19. Jadi Ada UGD khusus Covid-19 ada ruang rawat inap khusus Covid-19," katanya di Rumah Sakit Persada Kota Malang, Kamis (12/8/2021).
Baca juga: Kecelakaan di Tol Semarang-Solo, Ketua MUI Miftachul Akhyar Dirujuk ke RSI Jemursari Surabaya
Nantinya, setiap pasien yang hendak masuk ke rumah sakit itu harus melewati proses pemeriksaan di ruang triase. Pemeriksaan itu meliputi pemeriksaan darah, thorax, dan tes cepat antigen.
Jika pasien itu ternyata positif Covid-19, akan diarahkan ke bangunan khusus perawatan pasien Covid-19.
Berbeda dengan pasien yang sudah memiliki surat rujukan terkonfirmasi positif Covid-19. Pasien itu langsung ditempatkan di ruang perawatan Covid-19.
"Kalau pasien datang belum punya keterangan Covid-19, belum bawa tes PCR, kita periksa dengan tes antigen. Kalau positif kita tes PCR. Kalau ada gejala mengarah ke Covid-19, isolasi dulu di ruang transit sementara. Kalau PCR negatif langsung kita rawat di pelayanan reguler. Kalau positif langsung dirawat di ruang perawatan khusus Covid-19," katanya.
Hal ini untuk memastikan pasien yang dirawat di ruang perawatan reguler terbebas dari Covid-19.
1 Pasien 1 Nakes
Sementara itu, ruang perawatan Covid-19 yang digunakan selama ini berkapasitas 40 pasien. Kondisinya sedang penuh.
Dengan begitu, pasien Covid-19 yang baru datang langsung diarahkan ke bangunan baru yang dibuat khusus untuk perawatan pasien Covid-19.
Sigit mengatakan, rumah sakit sudah menyiapkan 50 tenaga kesehatan untuk bertugas di dalam bangunan yang dibuat khusus untuk pasien Covid-19 itu, sesuai dengan kapasitas pasien. Dengan begitu, satu pasien akan ditangani seorang tenaga kesehatan.
Sigit menyebutkan, hal ini untuk memaksimalkan pelayanan terhadap pasien.
"Nakesnya 50 juga sesuai dengan jumlah pasien. Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang maksimal," katanya.
Layani pasien isoman
Selain menyediakan ruang perawatan khusus bagi pasien Covid-19, rumah sakit itu juga melayani pasien perawatan pasien yang isolasi mandiri atau isoman.
Baca juga: 101 Anak di Kota Malang Kehilangan Orangtua akibat Covid-19
Nantinya, tenaga kesehatan di rumah sakit itu memonitor kesehatan pasien yang Isoman.
Jika mengalami kondisi medis yang memburuk, pihaknya akan menyarankannya untuk dirawat di ke rumah sakit.
"Kita punya mekanisme komunikasi antara tenaga kesehatan dan pasien yang isolasi mandiri. Perawat kadang datang ke sana untuk cek kondisinya dan saturasinya," katanya.
"Kita kalau kemampuan sampai 20 pasien Isoman," katanya.
Untuk mendapatkan layanan itu, pasien tinggal mendaftar melalui aplikasi WhatsApp.
Hingga Kamis (12/8/2021), tercatat 13.007 kasus Covid-19 di Kota Malang. Rinciannya, kasus aktif 1.974, 10.089 pasien sembuh, dan 944 oran meninggal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.