KOMPAS.com - Kampung Abar di Distrik Ebungfau Kabupaten Jayapura, terkenal sebagai penghasil gerabah di Papua.
Untuk menjangkau Kampung Abar yanag ada di pinggiran Danau Sentani ini, warga dapat menyeberang menggunakan perahu melalui Dermaga Kampung Yahim, Kelurahan Dobonsolo, Distrik Sentani.
Dikutip dari Tribun Papua, jarak tempuh dari pusat Kota Jayapura menuju dermaga Kampung Yahim Sentani sekira 1,5 jam, menggunakan mobil atau sepeda motor.
Baca juga: Konser Musik Virtual Natal, Kumpulkan Rp 300 Juta untuk Rumah Baca di Sentani Papua
Selanjutnya dari Dermaga Yahim, warga dapat menyewa perahu yang telah disediakan menuju Kampung Abar.
Perjalanan ke Kampung Abar dari Dermaga Yahim, memakan waktu selama 20 menit.
Sepanjang perjalanan, wisatawan akan disuguhi pemandangan Danau Sentani yang merupakan danau terbesar di Papua.
Baca juga: Menjaga Tradisi Seni Lukis Khombow Khas Asei Sentani Papua
Selain itu penduduk desa begitu ramah menyapa para pengunjung dan menjelaskan tradisi mereka dalam membuat kerajinan dari tanah liat atau sempe.
Para mace dengan senyum manis memperlihatkan cara membuat gerabah. Untuk membuat tanah liat menjadi sebuah tempayan besar hanya dibutuhkan waktu sekitar satu jam.
Baca juga: Mengenal Hutan Perempuan, Sepotong Surga di Teluk Youtefa Papua yang Rusak karena Tangan Manusia
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, pembuatan gerabah biasanya dilakukan di teras rumah warga yang berada di tepi Danau Sentani. Walau demikian, desa ini juga memiliki pabrik mini tanah liat.
Di pabrik mini, tanah liat dibuat dengan cepat menggunakan meja putar. Ada juga pembakaran tanah liat yang menggunakan batubara.
Dengan adanya pabrik mini, jumlah gerabah yang dihasilkan desa lebih banyak. Selain digunakan warga sekitar, gerabah ini juga dijual ke luar Jayapura.
Selain sebagai nelayan, hampir semua warga Desa Abar terampil dalam mengolah tanah liat.
Kerajinan ini merupakan tradisi turun temurun. Di Kampung Abar cukup mudah menemukan tanah liat yang tersebar meluas di desa dengan beragam warna.
Hasilnya adalah gerabah dengan gradasi warna yang beragam mulai dari kuning, merah, cokelat, dan hitam.
Dari lempung tak bernilai, masyarakat Desa Abar mampu membuat gerabah unik yang banyak dicari orang dan hingga saat ini gerabah Desa Abar begitu terkenal di Papua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.