Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kapten Sugijanto, Veteran Air Gunner Tupolev TU-16 yang Pilih Jatuh Bersama Pesawat daripada Tertangkap

Kompas.com - 12/08/2021, 18:37 WIB
Sukoco,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Menyusup wilayah udara

Salah satu misi yang cukup menegangkan yang harus dijalani oleh Sugijanto adalah saat terbang menyusup ke kawasan udara Christmas Island, kawasan Australia di Lautan Pasifik untuk melakukan pemotretan pangkalan militer.

Di lokasi tersebut merupakan lapangan militer Inggris yang banyak diparkir pesawat udara militer mereka.

Sugijanto mengaku bukan hanya sekali memasuki kawasan Australia dengan TU-16 untuk misi intelijen.

Untuk misi intelijen di wilayah perbatasan ke Malaysia atau Australia pesawat TU-16 biasanya menggunaan formasi di mana ada pesawat yang berada di depan, samping dan di belakang. 

Ia juga pernah menjalani misi psywar ke Austalia dengan menerjunkan peralatan militer seperti parasut, alat komunikasi dan makanan kaleng ke Alice Springs, Australia dan menyebarkan pamflet ke daerah Sandakan dan Kinabalu, Malaysia.

Meski mengaku kurang ingat betul peristiwa tersebut, Sugijanto mengaku jika menembus kawasan udara Australia selalu menggunakan ketingian maksimal untuk menghindari radar. 

Tabrak tiang hingga kebakaran

Selama menjadi bagian awak pesawat TU-16, berbagai peristiwa sempat dialami Sugijanto,  seperti kecelakaan yang terjadi di lapangan terbang Juanda, di mana pada saat mendarat tiba-tiba pesawatnya kehilangan daya angkat sehingga pesawat menghentak bumi dan oleng.

Sejumlah tiang lampu yang berada di ujung landasan tertabrak sayap pesawat.

“Ada low pressure di situ, nabrak tiang lampu landasan. Ekornya rusak, sayapnya sobek, tapi masih bisa mendarat dengan selamat,” kenang dia.

Kebakaran ban pesawat juga pernah dialami TU-16 saat mendarat di Medan.

Baca juga: Kecelakaan di Tol Semarang-Solo, Ketua MUI Miftachul Akhyar Dirujuk ke RSI Jemursari Surabaya

Kebakaran disebabkan sistem pengereman ban pesawat bagian belakang kiri mengalami kemacetan sehingga menggerus landasan yang memicu kebakaran.

“Landasannya sampai tergerus seperti digali panjang kemudian rodanya terbakar. Kebakaran baru bisa di atasi setelah disemprot dengan foam,” kata dia.

Kemampuan terbang pesawat TU-16 sampai 12 kilometer di atas perairan menurut Sugijanto sangat menenangkan.

Meski terbang di tengah malam, karena posisi pesawat di atas awan, membuat sinar bulan cukup menerangi perjalan misi intelijen yang dilakukan.

Di dalam keheningan tersebut, Sugijanto mengaku sering teringat doa yang dia panjatkan ketika harus menembak musuh.

Jika menghadapi keadaan terburuk saat bertugas di dalam pesawat, Sugijanto mengaku memilih hancur bersama pesawat yang diawaki dibandingkan harus menggunakan kursi pelontar dan tertangkap.

“Saya berdoa semoga tembakan saya meleset karena rasa kemanusiaan. Tapi, tugas negara juga harus saya tunaikan,” ujar dia.

Karir Sugijanto kemudian berganti setelah sejumlah pesawat TU-16 rusak. 

Sugijanto kemudian mendapat penugasan di Skadron 17 VIP dengan tugas membawa pejabat penting.

Sugijanto juga pernah ditempatkan di Skuadron 2 sebagai awak pesawat Dakota dengan tugas membantu peperangan di Timor Timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Regional
Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Regional
Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Regional
Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Regional
Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Regional
Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Regional
Tanggapan Rektor Untan Pontianak soal Dugaan Dosennya yang Jadi Joki Mahasiswa S2

Tanggapan Rektor Untan Pontianak soal Dugaan Dosennya yang Jadi Joki Mahasiswa S2

Regional
Kerugian Banjir Kota Semarang dan Kabupaten Demak Tembus Rp 1,6 Triliun

Kerugian Banjir Kota Semarang dan Kabupaten Demak Tembus Rp 1,6 Triliun

Regional
Penipuan Berkedok Rumah Bantuan di Aceh, Uang Korban Dipakai untuk Lebaran

Penipuan Berkedok Rumah Bantuan di Aceh, Uang Korban Dipakai untuk Lebaran

Regional
Pria Bersebo Pembacok Warga Aceh Timur Ditangkap

Pria Bersebo Pembacok Warga Aceh Timur Ditangkap

Regional
Puluhan Hektar Lahan Padi di Kabupaten Landak Terendam Banjir

Puluhan Hektar Lahan Padi di Kabupaten Landak Terendam Banjir

Regional
Kasus Penemuan Mayat Wanita di Polokarto Sukoharjo Dipastikan Korban Pembunuhan, 15 Orang Diperiksa, Jasad Diduga Sudah 5 Hari

Kasus Penemuan Mayat Wanita di Polokarto Sukoharjo Dipastikan Korban Pembunuhan, 15 Orang Diperiksa, Jasad Diduga Sudah 5 Hari

Regional
Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Regional
Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Regional
Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com