KOMPAS.com - Samijo alias Suro Sentiko Samin, terduga pelaku utama selebaran bernada provokatif di Blora, Jawa Tengah, meminta maaf karena telah membuat resah warga.
Selebaran yang ditulis dalam bahasa Jawa itu berisi untuk mengajak warga kerusuhan dengan menjarah toko-toko karena pandemi corona tak kunjung usai.
Baca juga: Cerita di Balik Seorang Ibu Beli Ponsel dengan Uang Receh untuk Anak Belajar Daring
"Nyuwun ngapuro nggih, pancen wong deso sekolah mawon mboten dadi ngomong kadang saget kadang mboten (minta maaf ya, memang saya orang desa enggak bersekolah, sehingga berbicara kadang bisa kadang tidak)," katanya di Mapolres Blora, Kamis (12/8/2021)
"Mugo-mugo koronane ndang rampung (semoga pandemi corona segera berakhir)," imbuhnya.
Baca juga: Ditangkap, Otak Selebaran Provokatif di Blora: Mohon Maaf Kalih Pak Presiden
Selain itu, Samijo juga meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dirinya juga menganggap apa yang dia sebarkan di masyarakat tak pantas didengarkan.
"Mohon maaf kalih Bapak Presiden, mohon maaf kalih Gubernur, mohon maaf kalih Bapak Bupati, mohon maaf kalih bapak polisi, mohon maaf kalih bapak Dandim. Lha kulo badhe memperbaiki lampah kulo sing mboten pantes dirungokke wong," ucap Samijo di Mapolres Blora, Kamis (12/8/2021).
Sementara itu, Rohmat yang menulis ide dari Samijo juga meminta maaf karena telah berbuat keresahan di masyarakat.
Dirinya juga meminta warga untuk tidak terhasut provokasi apapun yang bisa mengancam keamanan masyarakat.
"Hal ini saya perbuat dikarenakan kesalahan dan kekhilafan serta kebodohan kami, kami mengucapkan terima kasih kepada bapak-bapak aparat yang telah menyadarkan dan memberikan pengetahuan bahwa yang kami lakukan adalah salah," ujarnya.
Baca juga: Heboh Selebaran Provokatif di Blora, Terduga Pelaku Utama Dikenal Sebagai Dukun, Ini Faktanya
Seperti diberitakan sebelumnya, 24 terduga pelaku penyebaran selebaran provokasi berbahasa Jawa di Blora ditangkap.
Dalam selebaran berbahasa Jawa itu Samijo dan Rohmat menuliskan 'Surosentiko Samin, tokoh penentang penjajahan Belanda di masa lalu.
Lalu, ajakan aksi itu direncanakan pada Jumat Legi dan sudah dipersiapkan senjatanya.
(Penulis: Kontributor Blora, Aria Rusta Yuli Pradana | Editor: Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.