PAMEKASAN, KOMPAS.com - Penjual pernak-pernik Agustusan di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengaku masih sepi pembeli.
Pendapatan para penjual yang datang dari berbagai daerah di Jawa Barat, menurun drastis.
Kondisi ini jauh berbeda dengan 2020, meskipun sama-sama dalam situasi pandemi Covid-19.
Baca juga: ITC Mangga Dua Kian Sepi, Sepatu Diobral Rp 200.000 Dapat 3 pun Tak Laku
Atok, salah satu penjual pernak-pernik asal Garut, Jawa Barat di Jalan Jokotole Pamekasan menjelaskan, biasanya menjelang 17 Agustus, penjualan pernak-pernik cukup ramai.
Bahkan stoknya sampai kekurangan. Seperti bendera merah putih, H-5 perayaan Agustus sudah kehabisan stok.
"Sekarang sudah H-16 upacara Agustus. Tapi kondisinya masih sepi," ujar Atok, Rabu (11/8/2021).
Atok merasakan, tahun ini minat masyarakat untuk membeli pernak-pernik Agustusan menurun drastis.
Baca juga: Meski Uber Sudah Tak Eksis, Atributnya Masih Diobral
Tidak hanya masyarakat, banyak kantor pemerintah dan swasta yang kurang semarak memasang pernak-pernik.
Kemungkinan karena saat ini, banyak kantor yang tutup karena pegawainya bekerja di rumah.
"Kalau orang kantoran, datang hanya mengambil foto. Katanya mau ditawarkan di kantornya, tapi tidak datang kembali untuk membeli," terang pria Atok.