Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Didatangi Luhut, Walkot dan Bupati di Malang Raya Rapat Bersama

Kompas.com - 11/08/2021, 22:56 WIB
Andi Hartik,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Wali Kota Malang Sutiaji, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko dan Bupati Malang Sanusi rapat bersama di Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) di Jalan Kawi Kota Malang, Rabu (11/8/2021).

Rapat itu merupakan persiapan untuk menyambut kedatangan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.

Rencananya, Luhut akan datang ke Malang pada Jumat (13/8/2021) nanti.

Baca juga: Jubir Luhut: Data Kematian Covid-19 Bukan Dihapus, tetapi Tak Dipakai Sementara

Rapat itu dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dan Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suharyanto.

Kedatangan Luhut ke Malang menjadi perhatian karena bertujuan untuk meninjau penanganan Covid-19.

Sebelumnya, Luhut menyoroti penanganan Covid-19 di Malang Raya karena dianggap belum maksimal selama PPKM.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan saat menemui wartawan usai memantau pelaksanaan vaksinasi di Gedung Setda Kabupaten Sleman.KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan saat menemui wartawan usai memantau pelaksanaan vaksinasi di Gedung Setda Kabupaten Sleman.

Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Irwan Subekti mengatakan, rapat tersebut untuk menentukan langkah dalam memaksimalkan penanganan Covid-19.

Menurutnya, masih ada penanganan yang belum maksimal dalam menakan kasus Covid-19.

"Kita sudah berupaya semaksimal mungkin dari hari ke hari sampai dengan sekarang. Tetapi hasilnya masih belum maksimal. Karena itu perlu adanya evaluasi sehingga langkah-langkah atau tindakan yang kita lakukan lebih efektif dan efisien dan tidak berlarut-larut," katanya usai rapat.

Baca juga: Rapat dengan Luhut, Ini 4 Permintaan Ridwan Kamil

Salah satu yang akan ditingkatkan untuk menekan kasus Covid-19 adalah proses tracing ketika ada yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Menurutnya, tracing di Malang Raya masih belum maksimal. Seharusnya, tracing dilakukan dengan 1 banding 15 atau ketika ada satu orang positif proses tracing hingga menyentuh 15 orang.

Namun, yang berjalan di Kota Malang hanya 1 banding 4.

"Kita sangat lemah di tracing. Keinginan dari WHO atau unsur pimpinan bahwa tracing ini dilakukan 1 banding 15, tapi saat ini di Malang Raya rata-rata masih 1 banding 4. Inilah yang perlu kita tingkatkan dengan memberdayakan unsur yang ada di dalamnya. Di antaranya ada Babinsa, Bhabinkamtibmas, Puskesmas, dan unsur-unsur lain," katanya.

Pihaknya berencana akan mengaktifkan lagi kampung tangguh yang memicu penanganan Covid-19 dari unsur terkecil di dalam masyarakat, yakni lingkup RT.

Baca juga: Luhut: Jangan Sampai Kelelahan Kita Semua Sia-sia Karena Tidak Disiplin Protokol Kesehatan

Diketahui, Malang Raya yang terdiri dari Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang menjadi sorotan pemerintah pusat.

Melalui keterangan pers yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, Malang Raya menjadi prioritas dalam penanganan Covid-19.

Saat ini Malang Raya masih melaksanakan PPKM Level 4 yang diperpanjang sampai 16 Agustus nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com