MAGELANG, KOMPAS.com - Rismiyati (36), seorang ibu di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terpaksa membobok celengan kedua anaknya untuk membeli ponsel baru.
Ponsel itu akan digunakan anaknya agar bisa mengikuti sekolah daring (online).
Ia pun pergi ke toko ponsel di pusat perbelanjaan di Kecamatan Salaman berbekal segepok uang receh, Minggu (8/8/2021).
Baca juga: Cerita Prabu, Sediakan Wifi Gratis untuk Anak-anak Belajar Daring di Kampungnya
Dengan hati-hati, Rismiyati membuka kantong berisi ratusan keping uang koin di hadapan penjaga toko, lalu menghitungnya satu per satu.
Kisah Rismiyati ini terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial beberapa hari terakhir ini.
Salah satu video yang diunggah oleh akun kotamagelang, terdapat keterangan "Perjuangan Orang Tua Untuk Anak, Seorang Ibu di Salaman Bawa Segepok Uang Receh Untuk Beli HP Anaknya yang Sedang Mengikuti Sekolah Daring".
Hingga Rabu (11/8/2021) siang, video itu sudah disaksikan lebih dari 29.000 kali oleh warganet dan menuai ratusan komentar mengharukan
Baca juga: Pembelajaran Daring di Babel Tanpa Batas Waktu, Sekolah Siapkan Komputer bagi Siswa Kurang Mampu
Ditemui di kediamannya, Rismiyati bercerita, ia memang membutuhkan ponsel baru agar kedua anaknya bisa bersekolah.
Sebab, sejak pandemi Covid-19, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara online.
Anak pertama bernama Ahmad Fardan Azzmi duduk di bangku kelas 3 SD, dan adiknya Sofia Ghoyatun Nafisah kelas 1 SD.
Ia mengakui kondisi ekonomi keluarganya sedang kekurangan sehingga belum sanggup membeli ponsel baru.
"Kami punya ponsel satu, memorinya sudah penuh jadi tidak bisa buat sekolah, susah. Selama ini kami gantian pakai hp, kadang ya rebutan," ujar Rismiyati, Rabu (11/8/2021).
Kemudian, ibu yang sehari-hari bekerja di pabrik garmen itu meminta agar anak-anaknya merelakan tabungannya untuk membeli ponsel baru supaya bisa mengerjakan tugas sekolah dengan lancar.
"Saya bilang ke Mas Dan (Ahmad Fardan Azzmi), apa celengan dibuka nggih damel tumbas hp, nggih, (celengan dibuka ya, buat beli hp baru, ya.)," tutur Rismiyati, didampingi sang suami, Mushokib (40).
Menurutnya, uang receh senilai kurang lebih Rp 1,7 juta tersebut adalah hasil tabungan anaknya selama 2 tahun.