Kedua anaknya masing-masing menyimpan uang jajan sehari-harinya di celengan plastik.
“Iya (menabung) hampir 2 tahun. Punya Mas Dan celengannya penuh. Kalau yang adiknya ya kurang sedikit penuh. Kalau ditotal ada hampir Rp 2 juta, ada receh, ada kertanya juga banyak," paparnya.
Musokhib menambahkan, kedua anaknya memang hemat dan rajin menabung.
Sebelum pandemi, setiap berangkat sekolah, kedua buah hatinya itu hanya meminta uang jajan darinya Rp 2.000 setiap hari.
Uang saku tersebut tidak dihabiskan oleh mereka, tapi disisihkan Rp 1.000 untuk ditabung.
Bahkan, anak sulungnya hampir tidak pernah merengek meminta apa pun dari kedua orangtuanya.
"Kalau ingin sesuatu dia rela menunggu sampai kami punya uang. Atau kadang dia mempersilakan uang celengannya buat kami," katanya.
""Yo wis, Pak, celengane teko dibuka dienggo bapak karo ibu" (Ya sudah, Pak, celenganku dibuka buat Bapak dan Ibu),” lanjut Musokhib menirukan anak sulungnya.
Rismiyati dan Musokhib sama sekali tidak tahu jika ada yang merekam saat membeli ponsel di toko tersebut, hingga videonya viral.
Bahkan, mereka kaget ketika petugas dari Polsek Salaman datang ke rumahnya.
“Enggak menyangka (viral). Tahunya kan cuman difoto. Kemarin Pak Kapolsek ke sini, saya kaget karena pas suami enggak di rumah,” ujarnya.
Ditemui terpisah, Kepala Toko Mahkota Ponsel Kecamatan Salaman, Enjang Setiyono menceritakan, Rismiyati bersama anak-anaknya datang ke tokonya pada Minggu (8/8/2021).
Layaknya pembeli lainnya, mereka menanyakan merek dan harga ponsel baru kepada penjaga.
Setelah sesuai yang diinginkan, kata Enjang, mereka menjatuhkan pilihannya pada ponsel seharga Rp 1,7 juta.
"Ibu itu lalu tanya kepada kami, apa boleh bayar pakai uang receh. Tentu saja boleh, kemudian, ia keluarkan segepok uang recehnya. Lalu kami hitung bersama," cerita Enjang.
Menurutnya, uang receh yang dibawa mereka terdiri dari uang koin Rp 500 dan Rp 1.000 dengan total Rp 1 juta.
Ada juga puluhan lembar uang kertas pecahan Rp 10.000 dan Rp 20.000.
Enjang sempat menanyakan alasan mereka membeli ponsel. Sang ibu menjawab bahwa ponsel tersebut sangat mendesak dibutuhkan untuk sekolah daring.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.