Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Sinar Terang Lampu Kebun Buah Naga

Kompas.com - 11/08/2021, 16:13 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Kerja sama banyak pihak

Juanda mengatakan, inovasi ini berkat kerja sama yang terjalin antara petani, Dinas Pertanian, dan PLN sebagai penyedia listrik.

PLN, kata dia, mempermudah petani dalam pemasangan listrik dan subsidinya.

Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur UP3 Banyuwangi Krisantus H. Setyawan mengatakan pihaknya mendukung penuh penyediaan listrik untuk penerangan kebun buah naga ini.

"Listrik kami support keandalannya sehingga kami pastikan tetap menyala. Sejauh ini, belum pernah ada gangguan," ujar Kris.

Baca juga: Bowo Tuai Rezeki di Tengah Pandemi berkat Jahe Seduh Borobudur

Dengan inovasi ini, kata Kris, diharapkan bisa meningkatkan perekonomian petani.

"Apalagi dengan lampu ini, pohon buah naga bisa berbuah di luar musim. Saat ini petani pelanggan kami sebanyak 12.743 pelanggan," tuturnya.

Sarankan pertanian organik

Petani buah naga asal Tegaldlimo, Jefri Trisna (39) mengaku menggunakan lampu untuk kebun buah naga mulai sekitar 2015.

Hal tersebut setelah melihat banyak petani yang untung besar ketika menggunakan lampu ini.

Untuk instalasi lampu, lahan 1/4 hektar menghabiskan uang Rp 25 juta dengan 300 lampu LED berdaya 12 watt.

Untuk biaya listriknya yakni sekitar Rp 400.000 selama 10 hari. Adapun buah naga berbunga hingga muncul buah membutuhkan waktu 40 hingga 60 hari.

Meski biaya produksi naik, namun keuntungan dari hasil penjualan buah naga menggunakan lampu lebih tinggi dibanding dengan budidaya buah naga konvensional.

"Yang jelas produktivitas buahnya sepanjang tahun. Ini yang jadi pembeda antara lampu dan konvensional," katanya.

Baca juga: Menggali Makna Tradisi Suro dan Tahun Baru Islam di Tengah Pandemi Covid-19

Meski demikian menurutnya ada sejumlah faktor lain yang membuat buah naga bisa berbunga di luar musim panen.

Misalnya terkait tingkat kesuburan tanah, metode perawatnya, hingga cuaca.

Jefri menyarankan petani beralih dengan sistem organik. Jefri mengelola kebun buah naga organik seluas 1 hektar sejak setahun terakhir.

Sebelum itu, ia bertani secara konvensional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com