Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Sinar Terang Lampu Kebun Buah Naga

Kompas.com - 11/08/2021, 16:13 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Budidaya buah naga di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, banyak tersebar di lahan dan tepian jalan desa.

Seperti yang tampak di Dusun Tambakrejo, Desa Bulurejo, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.

Hampir di setiap pekarangan rumah warga, tepi jalan, dan kebun ditanami buah naga.

Karena banyaknya buah naga, desa ini kini dikenal sebagai kampung naga.

Desa ini juga menjadi salah satu yang pertama mulai mengembangkan pertanian buah naga di Bumi Blambangan.

Baca juga: Tetap Untung Kala Pandemi, Petani Buah Naga Raup Belasan Juta Rupiah Tiap Pekan

Menariknya, ketika malam tiba, kerlip lampu cahaya tampak menerangi kebun buah naga di desa ini.

Cahaya itu berasal dari lampu-lampu Light Emitting Diode (LED) yang dipasang di atas pohon buah naga.

Cahaya dari lampu itu membantu buah naga berbunga dan berbuah di luar musimnya.

Lantas, bagaimana cerita di balik cahaya di kebun buah naga ini bermula?

Ilustrasi buah naga. PIXABAY/JUEMI Ilustrasi buah naga.

Banyak cerita sukses petani buah naga di Banyuwangi. Sekali panen, penghasilan ratusan juta bukan hal yang biasa.

Meski demikian, pertanian buah naga bukan tanpa hambatan. Petani buah naga juga mengalami pasang surut dalam menjalankan usahanya.

Buah naga mulai ditanam di Banyuwangi sejak 2009-2010 silam.

Baca juga: Kisah Budi Pego: Bertani Buah Naga Sembari Lancarkan Penolakan Tambang Emas

Saat itu, pertanian buah naga baru dilakukan sejumlah kelompok tani. Mereka mendatangkan bibit buah naga dari Batam, Kepulauan Riau, seharga Rp 8.000 tiap batang.

Buah naga ditanam dan dibesarkan hingga mampu berbuah. Namun para petani ini menemui kesulitan untuk menjualnya.

Saat itu, warga di Banyuwangi belum familier dengan jenis buah ini.

"Dulu, untuk menjual satu kuintal dalam sehari tidak habis. Sekarang meski pandemi 10 ton sehari langsung habis," kata Edi Purwoko (41), petani buah naga asal Dusun Tambakrejo kepada Kompas.com, Selasa (27/7/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara akibat Dampak Erupsi Gunung Ruang

Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara akibat Dampak Erupsi Gunung Ruang

Regional
Namanya Masuk Bursa Pilkada Solo, Gusti Bhre: Saya Fokus di Mangkunegaran Dulu

Namanya Masuk Bursa Pilkada Solo, Gusti Bhre: Saya Fokus di Mangkunegaran Dulu

Regional
Fakta Terkini Erupsi Gunung Ruang di Sitaro, Status Awas dan Soal Potensi Tsunami

Fakta Terkini Erupsi Gunung Ruang di Sitaro, Status Awas dan Soal Potensi Tsunami

Regional
Warga Terima Uang Ganti Rugi Dampak Pembangunan Bendungan Jragung, Ada yang Rp 120.000

Warga Terima Uang Ganti Rugi Dampak Pembangunan Bendungan Jragung, Ada yang Rp 120.000

Regional
PDI-P Solo Sebut 6 Orang Daftar Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pilkada Serentak 2024, 2 Sudah Lengkapi Berkas

PDI-P Solo Sebut 6 Orang Daftar Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pilkada Serentak 2024, 2 Sudah Lengkapi Berkas

Regional
Polres Merauke Tangkap Pelaku Pemerkosaan terhadap Mahasiswi

Polres Merauke Tangkap Pelaku Pemerkosaan terhadap Mahasiswi

Regional
Truk Rem Blong Terbalik di Kebumen, 6 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Truk Rem Blong Terbalik di Kebumen, 6 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Balon Udara Berisi Mercon Teror Warga Magelang dan Klaten, Polda Jateng: Ada Ancaman Penjara

Balon Udara Berisi Mercon Teror Warga Magelang dan Klaten, Polda Jateng: Ada Ancaman Penjara

Regional
Banjir Lebong Bengkulu, Warga Terdampak Dihantui Krisis Air Bersih

Banjir Lebong Bengkulu, Warga Terdampak Dihantui Krisis Air Bersih

Regional
Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Regional
Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Regional
PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com