Sedangkan di Keraton Kanoman, sebuah gua buatan sebagai tempat beristirahat dan meditasi bagi Sultan.
Baca juga: 7 Peninggalan Kerajaan Islam di Jawa, Wisata Religi hingga Keraton
Tasikardi merupakan sebuah danau buatan seluas sekitar lima hektare dengan pulau di tengahnya sebagai tempat rekreasi keluarga Sultan.
Lokasinya sekitar sepuluh kilometer dari Kota Serang, Banten. Dalam bahasa Jawa, “Tasikardi” bermakna “Laut dan Gunung”. Tepi danau ini dikelilingi oleh batu bata.
Lombard menduga danau itu dibangun pada masa Sultan Ageng Tirtayasa, yang bertakhta di Banten pada abad ke-17.
Air dari danau ini dialirkan menuju ke Keraton Surosowan lewat pipa-pipa terakota dengan teknologi penyaringan dan penjernihan.
Baca juga: Sepiring Rabeg Makanan Kecintaan Sultan Banten, tentang Kenangan Kota Kecil di Tepi Laut Merah
Taman ini masih berada dalam tembok Keraton Yogyakarta. Tepatnya di sisi barat laut Keraton. “Tamansari” bisa juga diartikan sebagai “Taman Mewangi”.
Sementara, para pencatat asal Belanda menyebutnya “Waterkasteel" atau puri di tengah kolam.
Sebuah bangunan bernama Pulo Kenanga, menyeruak di tengah kolam Segaran. Bangunan ini dan sebuah masjid dihubungkan dengan jalan bawah air menuju ke sebuah kawasan di kolam pemandian para putri-putri bangsawan.
Tamansari dibangun pada 1758 ketika Sultan Hamengkubuwana I bertakhta.
Pada abad ke-19 dibangun pula Balekambang Ambarukmo. Sehamparan taman lengkap dengan pendapa, kolam, dan rumah peristirahatan.
Baca juga: Abaikan Protokol Kesehatan, Wisatawan Bakal Diusir dari Taman Sari Yogyakarta
Taman ini dijuluki warga sebagai “Kebon Raja” yang bermakna taman sang raja. Dahulu, menurut Lombard, taman ini penuh dengan pesona bebungaan nan mewangi dan sejumlah satwa peliharaan sang raja.
Mereka yang datang biasanya bertujuan untuk meditasi. Namun kini pengunjung datang untuk menyaksikan suasana pasar malam. Denyut kesenian Sriwedari telah melambungkan kesenian wayang orang, hingga hari ini.
Baca juga: Rahvana Sveta di Atas Panggung Gedung Wayang Orang Sriwedari, Memukau...
Taman Ujung kini dikenal sebagai Taman Sukasada. Meskipun terpaut lautan, taman ini juga dipengaruhi oleh taman-taman di Jawa. Taman pertama di Bali ini dibangun pada awal abad ke-20.