Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Soroti Peningkatan Kasus Covid-19 di Kaltim, Gubernur Tuding Pekerja dari Luar Sebagai Pemicu Lonjakan 

Kompas.com - 10/08/2021, 19:10 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Peningkatan kasus positif Covid-19 di Kalimantan Timur (Kaltim) dua pekan terakhir jadi sorotan Presiden Jokowi.

Jokowi mengatakan, selama masa itu beberapa provinsi di luar Jawa – Bali justru mengalami peningkatan signifikan, termasuk Kaltim dengan kasus aktif 22.529 per 5 Agustus. 

“Karena itu butuh cara cepat merespon angka-angka itu,” ungkap Jokowi saat memimpin rapat evaluasi PPKM Level IV dua hari lalu, yang disiarkan melalui akun YouTube resmi Sekretariat Presiden.

Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Naik Selama PPKM, Bupati Nunukan: Perda Kita Lemah

Dua pekan yang disebut Jokowi, angka positif harian di Kaltim berkisar atas 1.000 sampai 2.000 kasus.

Padahal, Kaltim sudah menerapkan Pembatasan Pemberlakukan Kegiatam Masyarakat (PPKM) sudah berjalan empat pekan, sejak Jumat (2/7/2021).

Diawali dengan Surat Instruksi Gubernur Kaltim, Nomor 14 Tahun 2021 tentang Pemberlakukan Pembatasan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro Diperketat Untuk Pengendalian Covid-19.

Bahkan, sempat delapan dari 10 daerah di Kaltim beralih status dari PPKM mikro atau level III ke level IV atau darurat sejak akhir Juli lalu.

Namun, angka positif harian tetap tak kunjung meredah hingga tutup Juli. Memasuki awal Agustus juga demikian, belum terlihat tren penurunan.

Laporan harian tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kaltim, peningkatan kasus harian masih berkisar antara 1.000 sampai 2.000 kasus per hari.

Dengan begitu, persentase peningkatan sejak akhir Juni yang masih berkisar antara 300 kasus per hari naik kurang lebih enam kali lipat hingga awal Agustus.

Menanggapi soal itu, Gubenur Kaltim Isran Noor menuding pekerja dari luar Kaltim sebagai pemicu ledakan.

Sebab, kata dia, selama ini masyarakat Kaltim sudah patuh protokol kesehatan. Bahkan, klaimnya tingkat kepatuhan masyarakat Kaltim di atas 90 persen berdasarkan penilaian Satgas Covid-19 nasional.

"Jadi, bukan karena masyarakat tidak patuh. Masyarakat Kaltim sangat patuh," ungkap Isran seperti dikutip dari keterangan tertulis Humas Biro Setprov Kaltim, Selasa (10/8/2021).

Usaha lain, baik tracing, testing dan treatment pun juga terus dilakukan.

"Jujur saja, lonjakan tidak kami prediksi. Karena, hingga saat ini masyarakat patuh dan taat menjalankan protokol kesehatan. Bahkan, Satgas Covid-19 Nasional yang menyebutkan dan menyatakan itu," tutur Isran.

Baca juga: 12 Desa Terdampak Abu Vulkanik Gunung Merapi, BPBD Magelang Bagikan Ribuan Masker

Kepala Biro Humas Setprov Kaltim, M Syafranuddin mengakui pekerja dari luar Kaltim sebagai penyebab.

“Pendatang masih banyak Mas. Pekerja-pekerja gitu lah yang dari perusahaan-perusahaan itu lho,” ungkap pria dengan sapaan Ivan ini saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Ivan menuturkan, bahkan beberapa kasus di antara pekerja nakal menggunakan surat perjalanan palsu berdasarkan temuan penegak hukum.

Kendati demikian, Ivan juga tak memungkiri faktor kepatuhan masyarakat taat protokol Kesehatan juga perlu ditingkatkan.

“Kesadaran masyarakat kita dituntut karena ini menyangkut orang banyak,” pungkas dia.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak mengatakan dukungan masyarakat adalah kunci penguatan aspek pencegahan atau sisi hulu dari penanganan Covid-19.

“Nah pencegahan yang selama ini kita dorong ujung tombaknya sebenarnya ada di masyarakat. Masyarakat mau berperan aktif atau tidak,” ungkap Andi saat dihubungi terpisah.

Keaktifan masyarakat mestinya, dibuktikan lewat penerapan prokes 5M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi.

“Karena itu cara membentengi diri dari penularan virus itu. Kita ambil tindakan pencegahan, kalau enggak dibarengi dengan masyarakat taat prokes akan sulit,” terang dia.

Karena itu, alasan PPKM level IV didorong hingga ke level RT.  Hal itu, agar masyarakat ikut terlibat dalam upaya pencegahan dan bisa memproteksi diri.

Karena bagi dia, kunci utama adalah masyarakat yang terlibat aktif dan disiplin menerapkan 5M.

“Kalau enggak begitu, kita sulit atasi Covid-19. Orang yang lalai saja bisa tertular seperti perawat, dokter, apalagi yang enggak taat prokes,” jelas dia.

Andi meminta dukungan masyarakat atas semua langkah pencegahan yang diambil pemerintah melalui Satgas Covid-19.

Sebab, kata dia, mengatasi Covid-19 bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi semua pihak terutama masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com