BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memaparkan hasil pemetaan risiko penyebaran Covid-19 terbaru. Hasilnya, dari 27 kota dan kabupaten yang ada di Jabar, 15 daerah akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 dan 12 daerah level 4.
Dalam konferensi pers virtual, Selasa (10/8/2021), pria yang akrab disapa Emil itu tak menjelaskan secara rinci daerah mana saja yang menerapkan PPKM level 3 dan 4.
Namun, berdasarkan laporan Kemendagri, Kabupaten Tasikmalaya jadi satu-satunya daerah yang menerapkan PPKM level 2.
Baca juga: Jokowi Beri Rapor Merah Penanganan Covid-19 di Sumut, Begini Reaksi Gubernur Edy Rahmayadi
PPKM Level 3 di Jabar
Sementara PPKM level 3 meliputi wilayah, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Garut, Kabupaten Purwakarta, Kota Banjar, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Karawang, dan Kota Tasikmalaya.
Baca juga: Warga Jabar Bisa Pinjam dan Memberi Pinjaman Tabung Oksigen lewat Omat
PPKM Level 4 di Jabar
Sementara level 4 yaitu Kabupaten Bekasi, Kota Sukabumi, Kota Depok, Kota Cirebon, Kota Cimahi, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung.
Ridwan Kamil: PPKM efektif, situasi membaik
"Ada 15 kabupaten kota yang PPKM level 3, dan 12 kabupaten kota yang masuk level 4. Situasi sudah sangat membaik, ada 15 daerah di level 3, artinya ekonomi bisa bergerak lebih leluasa," kata Emil.
"Memang dari data, yang masuk ke kami, semua indikatornya memenuhi syarat, sehingga dari seluruh Jawa Bali patut kita apresiasi hanya Kabupaten Tasik yang masuk level 2," tutur Emil.
Baca juga: Vaksinasi di Kabupaten Tasikmalaya Terendah Se-Jabar, Dinkes: gara-gara Petugas Sibuk Isi Aplikasi
Emil menyampaikan, penerapan PPKM dinilai efektif dalam menekan keterisian rumah sakit di Jabar.
Pekan ini, keterisian rumah sakit hanya 40 persen. Sementara tingkat kesembuhan di Jabar naik di angka 85,41 persen.
"Keterisian rumah sakit ada 40,33 persen. sudah hampir sama saat di bulan puasa alhamdulillah," ujar Emil.
Baca juga: Warga Jabar Bisa Pinjam Tabung Oksigen Gratis lewat Pikobar, Ini Caranya
Banyak kasus sembuh belum dilaporkan
Pemprov Jabar, kata Emil, juga masih berupaya memperbaiki data kasus aktif.
Sebab berdasarkan hasil penelusurannya ada sekitar 30.000 kasus aktif yang sudah dinyatakan sembuh belum terlaporkan.
"Minggu ini kita sedang memperbaiki kasus, karena masih ada kasus aktif yang sudah 21 hari tapi belum diperbaharui. Jumlahnya bisa sampai 30 ribu kasus yang kita duga sudah sembuh tapi belum terlaporkan. Ini membuat jumlah kasus aktif lebih realistis," paparnya.
Ajukan usul PPKM berbasis kecamatan di Jabar agar sekolah tatap muka dibuka
Kemudian, Emil juga sudah mengusulkan kepada pemerintah pusat agar penerapan PPKM di Jabar berbasis kecamatan.
Jika usulan itu diterima, kata dua, ada peluang sekolah tatap muka bisa dibuka karena kemungkinan banyak daerah yang sudah memenuhi kriteria penerapan PPKM level 1 dan 2.
"Nah, kalau usulan Jabar dipenuhi, maka di Kabupaten Bogor sebagai sampel, nanti dari 40 kecamatan ada level 2 ada level 1. Di sana tatap muka sekolah bisa dibuka. Kalau PPKM berbasis kota kabupaten terlalu pukul rata, menganggap teritorial sama," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.