Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Satu RT di Sleman Ini Bantu Jualkan Dagangan Tetangga yang Sedang Isoman

Kompas.com - 10/08/2021, 16:56 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Situasi sulit akibat pandemi Covid-19 saat ini mengetuk hati warga untuk bergerak membantu sesama yang membutuhkan pertolongan.

"Warga bantu warga" inilah nama gerakan solidaritas yang diusung oleh warga RT 006 Sengkan, Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.

Mereka bergerak untuk membantu tetangga menjualkan dagangan, mencarikan oksigen, hingga mengecek kondisi warga yang sedang isoman.

"Ceritanya ya karena memang di RT kami itu ada ya semacam gerakan warga bantu warga," ujar Sekretaris RT 006 Sengkan Andreas Pamungkas kepada wartawan, Senin (9/8/2021).

Baca juga: Kisah Eris, Manfaatkan Waktu Luang dengan Bagikan Buku Gratis ke Pasien Isoman di Banyuwangi

Seiring berjalanya waktu, ada kondisi tidak terduga dialami oleh warga. Sehingga harus segera disikapi untuk membantu warga tersebut.

"Cuma memang dalam perjalannya kita menemukan hal-hal yang tidak terduga ya. Walaupun di awal sudah ada penanganan Covid-19, tapi bisa jadi terlewatkan adalah untuk kondisi-kondisi seperti ini yakni kondisi ketika tetangga kami ini satu keluarga giliran kena Covid-19," ucapnya.

Di keluarga itu pertama kali yang terpapar adalah anak sulung. Kemudian ibu bersama dua anak lainnya mengungsi ke keluarga besarnya. Sebab, rumahnya digunakan untuk isolasi.

"Ibu bersama adik-adiknya sama dua anak lainnya itu kemudian katakanlah ngungsi ke tempat keluarga besarnya di daerah Kota sana," ungkapnya.

Baca juga: Kisah Pilu Pasien Isoman, Meninggal Setelah Mencoba Bertahan Saat Tak Kebagian Oksigen

Di keluarga ini, sang ibu menjadi tulang punggung bagi ketiga anaknya. Sehari-hari ibu ini mencari nafkah dengan berjualan sembako di Pasar Colombo.

"Ngungsi berarti dia tidak jualan ke pasar, nah di situ kami ada solusi untuk mencarikan rumah warga yang bersedia untuk ditempat tinggali, rumah kosong gitu. Dari situ dia bisa berjualan lah," tuturnya.

Namun, situasi kembali berubah. Setelah anak sulung sembuh, sang ibu yang menjadi tulang punggung keluarga terkonfirmasi positif Covid-19 termasuk kedua anaknya. Sehingga mereka harus menjalani isolasi.

Gejala yang dialami sang ibu, lanjutnya, cukup berat. Kondisinya lemas, saturasi oksigen tidak stabil. Selain itu juga mengalami batuk.

Dari gejala yang dialami, kemungkinan besar sang ibu menjalani isoman lebih dari 14 hari.

Situasi tersebut membuat kondisi keluarga semakin berat. Sebab, sang ibu tidak bisa mencari nafkah dengan berjualan di pasar dalam kurun waktu yang lama.

"Dia baru kulakan bawang merah, bawang putih, bombay, dan kemudian beras. Tulang punggung keluarga dan praktis dia akan memikirkan bagaimana keberlangsungan hidup anak-anaknya, apalagi mereka sekolah," urainya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Air Terjun Lubuk Hitam di Padang: Daya Tarik, Keindahan, dan Rute

Air Terjun Lubuk Hitam di Padang: Daya Tarik, Keindahan, dan Rute

Regional
Motif Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Pelaku Terlanjur Malu

Motif Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Pelaku Terlanjur Malu

Regional
Nasib Pilu Siswi SMP Diperkosa Ayah Kandung Usai Mengadu Dicabuli Kekasihnya

Nasib Pilu Siswi SMP Diperkosa Ayah Kandung Usai Mengadu Dicabuli Kekasihnya

Regional
Viral, Video Bocah 5 Tahun Kemudikan Mobil PLN, Ini Kejadian Sebenarnya

Viral, Video Bocah 5 Tahun Kemudikan Mobil PLN, Ini Kejadian Sebenarnya

Regional
Detik-detik TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Hasil Kerja 9 Tahun di Hongkong

Detik-detik TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Hasil Kerja 9 Tahun di Hongkong

Regional
Menanti Pemekaran Indramayu Barat, Antara Mimpi dan Nyata

Menanti Pemekaran Indramayu Barat, Antara Mimpi dan Nyata

Regional
Pelaku Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Ditangkap, Sempat Kabur ke Ngawi

Pelaku Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Ditangkap, Sempat Kabur ke Ngawi

Regional
Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah, PJ Walikota Tanjungpinang Belum Diperiksa

Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah, PJ Walikota Tanjungpinang Belum Diperiksa

Regional
Anggota Timses di NTT Jadi Buron Usai Diduga Terlibat Politik Uang

Anggota Timses di NTT Jadi Buron Usai Diduga Terlibat Politik Uang

Regional
Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Regional
Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Regional
Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Regional
Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Regional
Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com