Sejak kejadian kemarin, sambungnya, menjadi ada 'Akidi effect', sehingga banyak bantuan yang mulai berdatangan untuk penanganan Covid-19 di Sumsel.
"Timbulnya 'Akidi effect' saat ini banyak masyarakat yang bahu membahu untuk membantu masyarakat yang terkena dampak Covid-19. Ini fenomena yang baik dan terus dilestarikan untuk kepentingan masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi mengatakan, kunjungan Kapolda hanya bersifat pribadi dan tak ada kaitannya dengan kasus yang menyangkut Heriyanti anak bungsu Akidi Tio soal sumbangan Rp 2 triliun.
"Beliau habis olahraga lewat sana, lalu mampir berkunjung ke makam Akidi," kata, Supriadi Senin.
"Kapolda ke makam (Akidi Tio) sifatnya pribadi, tak ada sangkut paut apapun," sambungnya.
Baca juga: Cerita Kapolda Sumsel Saat Terima Bantuan Senilai Rp 2 M dari Paguyuban Tionghoa: Agak Takut
Untuk kasus Heriyanti, kata Supriadi, penyidik masih melakukan pemeriksaan.
Saat ini, sambungnya, pihaknya masih menunggu hasil dari uji kejiwaan anak bungsu Akidi Tio tersebut dari psikolog.
"Kita masih menunggu hasil (kejiwaan Heriyanti) dari psikolog. Kondisinya sekarang sudah membaik, hasil tes PCR-nya juga sudah negatif Covid-19," ungkapnya.
Baca juga: Polemik Sumbangan Rp 2 Triliun dari Anak Akidi Tio hingga Polisi Beda Pernyataan
(Penulis Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor I Kadek Wira Aditya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.