Bermitra dengan petani lemon di Banyuwangi
Untuk mendapatkan bahan baku, Beni bermitra dengan petani lemon di kaki Gunung Raung.
Saat ini Beni bekerja sama dengan 4 petani mengolah lahan seluas 1 hektare.
Dulu, kata Beni, saat panen raya harga lemon dari desanya hanya Rp 4 ribu hingga Rp 5 ribu per kilogram.
Dengan usaha Lemonto yang dia rintis, petani menjadi lebih untung karena harga jualnya meningkat.
Baca juga: Solusi Sederhana Bikin Jus Lemon Tanpa Juicer
Kemudian dengan diolah menjadi sari lemon, produk bisa dijual dengan harga Rp 35.000 tiap botol dengan volume 250 milimeter.
Setiap botol sari lemon membutuhkan bahan 1,5 kilogram lemon.
Kini setiap bulan, Lemonto mampu menghasilkan 500 botol sari lemon.
"Omzetnya sekitar 10 juta dengan keuntungan 60 persennya," kata Beni.
Budi mengaku penjualan dilkukan dengan sistem reseller dan daring atau media sosial. Ia mengaku bisa menambah jumlah produksinya dan memberdayakan lebih banyak petani.
Namun, fokusnya saat ini yakni menambah jumlah pesanan produknya.
"Kita masih belajar dan proses penjualan agar lebih banyak," kata Beni.
Baca juga: Tanpa Pemasukan, Pengelola Wisata di Banyuwangi Minta PPKM Tak Diperpanjang
Dapat Rp 50 juta dari Pemkab
Sebagai juara Jagoan Tani, tim penggagas Lemonto mendapatkan stimulus modal Rp 50 juta yang diserahkan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pendopo Sabha Swagatha, Senin (9/8/2021).
Pogram Jagoan Tani merupakan ajang menumbuhkan semangat kewirausahaan bidang agribisnis untuk anak muda di Banyuwangi.
Sebanyak 1.489 anak muda dari 427 tim mengikuti ajang ini, yang terbagi dalam kategori ide bisnis dan rintisan usaha, dengan total hadiah modal Rp150 juta.
Berbagai usaha rintisan dan ide bisnis diajukan dan didiskusikan, mulai pertanian pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, hingga kehutanan.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani gembira program ”Jagoan Tani” mendapatkan animo tinggi dari anak muda.
”Anak muda Banyuwangi harus tetap bersemangat dan berkreativitas meski pandemi ini memang menghadirkan situasi yang sulit," kata Ipuk.
Jagoan Tani menjadi salah satu pintu untuk mengajak anak-anak muda masuk ke agribisnis, membantu petani, memberi nilai tambah, dan memberdayakan berbagai potensi lokal.