Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Potensi Kampung Tahu sebagai Klaster Industri Produk Halal di Kediri...

Kompas.com - 10/08/2021, 13:12 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Ia mencontohkan kejujuran dalam berat timbangan suatu produk. Apalagi di tingkat ekspor, perihal ketepatan bobot timbangan itu cukup ketat pengawasannya.

"Bobot timbangannya kurang dari label yang tertulis di kemasan, bisa kena sanksi itu, dan nilai sanksinya besar," kata Setyo Hadi, Rabu (4/8/2021).

Oleh sebab itu, ia mengajak para pelaku usaha UMKM senantiasa meningkatkan kualitas produknya agar pasar yang dijangkau semakin luas.

Usaha Pemerintah Daerah memfasilitasi UMKM

Kepala Bidang Industri Disperdagin Kota Kediri Prihastutik Tintawati mengatakan, pihaknya selama ini juga banyak memfasilitasi industri kecil menengah, dalam kaitannya dengan industri halal.

Pada pelaku industri di Kampung Tahu Tinalan misalnya, dia menambahkan, sebanyak 80 persen perajin tahu telah mengantongi sertifikat halal.

"Setiap tahun kita ada program fasilitasi, termasuk fasilitasi legalitas halal. Nah, di Kampung Tahu Tinalan itu 80 persen sudah punya label halal," ujar Prihastutik, Rabu (4/8/2021).

Baca juga: Mendorong Kebijakan Lokal Industri Halal di Daerah

Adapun untuk kampung tahu sebagai klaster industri halal, menurutnya adalah wacana yang cukup positif mengingat saat ini memang belum ada klaster industri halal.

Untuk mewujudkannya, kata dia, nantinya harus ada koordinasi dan saling dukung lintas organisasi perangkat daerah maupun elemen lainnya.

"Saling melengkapi, sama-sama bertujuan untuk kemajuan kampung wisata tahu agar betul-betul terwujud dengan baik," kata Tinta.

Seorang pembeli sedang berbelanja produk olahan tahu di Kampung Tahu Tinalan Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur.KOMPAS.com/M.AGUS FAUZUL HAKIM Seorang pembeli sedang berbelanja produk olahan tahu di Kampung Tahu Tinalan Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur.

Nilai Tambah Kampung Tahu Tinalan

Kampung Tahu Tinalan saat ini sudah dikembangkan menjadi kawasan wisata edukasi.

Soal daya tahan usahanya juga tak diragukan lagi. Mereka telah teruji karena keberadaannya sejak 1958 dan mampu bertahan hingga saat ini.

Para perajin itu rata-rata masih berhubungan kerabat. Mereka adalah generasi penerus dari Markam, sosok yang mengawali usaha tahu di Kampung Tahu tersebut.

Beberapa hal itu menjadi nilai tambah dalam pengembangan menjadi klaster industri produk halal, maupun dikembangkan lagi menjadi industri wisata halal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com