NUNUKAN, KOMPAS.com – Proyek pembangunan jalan dari Long Semamu, Kabupaten Malinau, menuju Long Bawan, Dataran Tinggi Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, dikerjakan dengan target rampung pada 2023.
Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid menyambut antusias keberlangsungan proyek yang dikerjakan dengan system multi years tersebut.
"Ini menjadi sebuah keinginan kita yang cukup lama karena pembangunan Jalan Malinau – Krayan sebenarnya sudah direncanakan sejak 2002. Saat itu dianggarkan di APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kaltim, tapi karena banyak tantangan alam dengan keberadaan gunung, masuk kawasan hutan, melewati taman nasional dan sebagainya, saat itu pemerintah ngerem untuk menyelesaikan tantangan dan kendala tersebut," ujarnya, Selasa (10/8/2021).
Laura juga terlihat cukup semangat dengan berjalannya proyek tersebut.
Segala persoalan di wilayah Krayan yang berbatasan darat dengan Malaysia ini, perlahan dianggap akan terurai jika proyek tersebut rampung.
Entah itu persoalan transportasi karen Krayan selama ini hanya bisa dijangkau dengan pesawat terbang, disparitas harga kebutuhan pokok, sampai memutus ketergantungan Krayan dengan Malaysia.
"Kita diminta meng-cover jalannya pembangunan, pemerintah daerah sudah memastikan tidak ada gangguan dan kita sudah laporkan tidak ada penolakan masyarakat," katanya.
Baca juga: Garam Gunung Krayan yang Dulu Diminati Malaysia, Kini Mati Suri
Proyek pembangunan jalan dari Long Semamu Malinau menuju Long Bawan Krayan terbagi dalam dua paket kegiatan.
Paket jalan Long Semamu – Long Bawan 1 sepanjang 10 Km dikerjakan oleh PT Modern – Markinah (KSO), dan pembangunan jalan Long Semamu – Long Bawan 2 sepanjang 18,76 Km dikerjakan oleh PT Waskita – Duta (KSO).
"Proyek ini dipercepat sebagaimana keinginan masyarakat, terbukti dibuat multi years dan 2023 sudah mulai on," kata Laura lagi.
Dalam sejarahnya, proyek Jalan Long Semamu – Long Bawan memang sering terhenti akibat faktor alam dan kendala administrasi.
Pemerintah harus lebih dulu menyelesaikan persoalan izin lahan, pelepasan kawasan hutan, izin pinjam pakai, sampai mengikis gunung bahkan memotongnya demi mewujudkan kesejahteraan warga di tapal batas.
Baca juga: Lakukan Patroli di Perbatasan Malaysia, Satgas Pamtas di Nunukan Sebut Ada 173 Batas Negara Hilang
Laura melanjutkan, proyek di perbatasan RI – Malaysia ini juga terus menjadi perhatian Pemerintah Pusat.
"Pembangunan jalan ini bukan isu baru melainkan link nasional yang direncanakan pembangunannya sejak 2002. Pemerintah Daerah sangat menyambut baik dan siap mendukung kelancaran proyek ini," kata Laura.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.