Emil juga meminta kejelasan data terkait masyarakat yang disuntik vaksin bukan di tempat asalnya.
Sebagai contoh, ada warga non-Jabar, tetapi tinggal dan disuntik vaksin Covid-19 di Kota Bandung.
"Kemudian juga ada orang yang ber-KTP Jawa Barat, tapi domisili di provinsi lain. Pertanyaan saya, itu dihitung sebagai vaksinnya daerah tersebut, tapi sebenarnya warga Jawa Barat. Jangan sampai di lapangan terjadi misdata," ucap Emil.
Menurut Emil, dari data Badan Pusat Statistik (BPS), ada 3 jutaan warga non-Jabar yang domisilinya di Jabar, tapi vaksinasinya di Jawa Barat.
Usulan terakhir, Emil meminta agar tenaga kesehatan yag ada di puskesmas tidak dipinjam untuk kegiatan sentra vaksinasi.
Sebab, hal ini membuat kinerja tenaga kesehatan di puskesmas untuk menyuntikan vaksin menjadi menurun.
"Terakhir, puskesmas ini kerjanya luar biasa, tapi sering tertahan oleh sentra vaksin. Tugas utamanya yang rutin akhirnya agak terganggu karena SDM sering dipinjam untuk sentra vaksin. Sehingga targetnya seolah underperform padahal sedang dalam penugasan. Masukan saya, jika ada kegiatan non-rutin yang sentra vaksin, kalau bisa SDM-nya jangan mengambil dari puskesmas," kata Emil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.