KARAWANG, KOMPAS.com - Polisi masih menunggu hasil laboratorium terkait kasus vaksinasi tanpa menekan alat suntuk yang beberapa waktu lalu videonya viral.
Hasilnya baru diketahui saat sampel kedua dikirim ke laboratorium.
Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polisi Resor (Resor) Karawang AKP Oliestha Ageng Wicakana mengungkapkan, hasil laboratorium baru bisa diambil setelah pengiriman sampel kedua.
Sampel kedua pada 30 hari setelah vaksin kedua. Vaksin kedua dilakukan pada 18 Agustus 2021.
"30 hari setelah itu baru diambil lagi sampel darahnya dan dikirim ke laboratorium," kata Oliestha melalui pesan singkat, Senin (9/8/2021).
Laboratorium yang dimaksud, kata Oliestha, yakni Laboratorium Biology Molecular Eijkman.
Baca juga: Viral, Video Vaksinasi Tanpa Menekan Jarum Suntik, Polisi Periksa 12 Saksi dan Tunggu Hasil Uji Lab
Diketahui, polisi telah mengamankan 29 vial botol vaksin dan sekitar 500 alat suntik yang digunakan untuk vaksinasi pada Senin (12/7/2021) lalu di Puskesmas Wadas.
Termasuk data warga yang divaksinasi hari itu. Dari satu vial (botol vaksin) dan dan tiga suntikan (squit) yang digunakan untuk memvaksinasi tiga orang terkait dalam keadaan kosong.
Hal itu, kata Oliestha, mengindikasikan bahwasannya penyuntikan memang telah dilaksanakan.
Baca juga: Bantah Video Vaksinasi Tanpa Menekan Alat Suntik, Vaksinator: Saya Sudah Menyuntik Ribuan Orang